Indonesia

2025-01-22 10:57

IndustryBlack Wednesday: Tahun Terburuk Untuk Trader
Black Wednesday merujuk pada peristiwa yang terjadi pada 16 September 1992, ketika mata uang Pound Sterling (GBP) mengalami devaluasi besar-besaran akibat krisis ekonomi di Inggris. Peristiwa ini disebabkan oleh tekanan besar dari pasar keuangan, terutama setelah pemerintah Inggris gagal mempertahankan nilai tukar pound terhadap Deutsche Mark (DM) dalam mekanisme European Exchange Rate Mechanism (ERM). George Soros, seorang investor terkenal, mengambil posisi short selling besar-besaran terhadap pound, dengan keyakinan bahwa Bank of England tidak akan mampu mempertahankan nilai tukar tersebut. Tindakan ini menghasilkan keuntungan lebih dari $1 miliar bagi Soros, menjadikannya salah satu trader paling sukses dalam sejarah. Namun, di sisi lain, banyak trader dan investor mengalami kerugian besar karena mereka mempertahankan posisi long terhadap pound. Black Wednesday menjadi pengingat pentingnya memahami dinamika pasar, risiko yang terlibat, dan pentingnya manajemen risiko dalam trading. #ProgramInsentif #CopyTrading #ForexPemula
Like 0
I want to comment, too

Submit

0Comments

There is no comment yet. Make the first one.

Marchiansski
ट्रेडर
Hot content

Industry

Event-A comment a day,Keep rewards worthy up to$27

Industry

Nigeria Event Giveaway-Win₦5000 Mobilephone Credit

Industry

Nigeria Event Giveaway-Win ₦2500 MobilePhoneCredit

Industry

South Africa Event-Come&Win 240ZAR Phone Credit

Industry

Nigeria Event-Discuss Forex&Win2500NGN PhoneCredit

Industry

[Nigeria Event]Discuss&win 2500 Naira Phone Credit

Forum category

Platform

Exhibition

Agent

Recruitment

EA

Industry

Market

Index

Black Wednesday: Tahun Terburuk Untuk Trader
Indonesia | 2025-01-22 10:57
Black Wednesday merujuk pada peristiwa yang terjadi pada 16 September 1992, ketika mata uang Pound Sterling (GBP) mengalami devaluasi besar-besaran akibat krisis ekonomi di Inggris. Peristiwa ini disebabkan oleh tekanan besar dari pasar keuangan, terutama setelah pemerintah Inggris gagal mempertahankan nilai tukar pound terhadap Deutsche Mark (DM) dalam mekanisme European Exchange Rate Mechanism (ERM). George Soros, seorang investor terkenal, mengambil posisi short selling besar-besaran terhadap pound, dengan keyakinan bahwa Bank of England tidak akan mampu mempertahankan nilai tukar tersebut. Tindakan ini menghasilkan keuntungan lebih dari $1 miliar bagi Soros, menjadikannya salah satu trader paling sukses dalam sejarah. Namun, di sisi lain, banyak trader dan investor mengalami kerugian besar karena mereka mempertahankan posisi long terhadap pound. Black Wednesday menjadi pengingat pentingnya memahami dinamika pasar, risiko yang terlibat, dan pentingnya manajemen risiko dalam trading. #ProgramInsentif #CopyTrading #ForexPemula
Like 0
I want to comment, too

Submit

0Comments

There is no comment yet. Make the first one.