Indonesia

2025-02-06 01:18

IndustriyaUBS lihat tarif dukung USD di tengah volatile FX
Reaksi awal pasar terhadap keputusan tarif oleh Presiden AS Donald Trump menyebabkan lonjakan USD dan volatilitas valuta asing yang tinggi di awal minggu. Namun, situasi berubah cepat setelah AS mengumumkan penundaan satu bulan dalam penerapan tarif terhadap mitra USMCA, bergantung pada komitmen keamanan perbatasan Kanada dan Meksiko. Perkembangan ini menyebabkan dolar Kanada (CAD), peso Meksiko (MXN), dan yuan Tiongkok (CNH) pulih dari kerugian awal mereka, menstabilkan USD ke level yang hampir sama dengan akhir minggu sebelumnya. Pasangan EUR/USD, yang sempat turun ke 1,0141 pada Senin, rebound dan diperdagangkan mendekati 1,04, hampir kembali ke posisi sebelum pengumuman tarif akhir pekan, meskipun ancaman tarif AS di kawasan euro masih ada. Pasar tampaknya mengabaikan ancaman tarif tersebut, menganggapnya lebih sebagai taktik negosiasi daripada perubahan kebijakan yang pasti. Pandangan ini didukung oleh de-eskalasi cepat dalam situasi tarif dengan mitra USMCA dan sifat transaksional hubungan AS dengan Kanada dan Meksiko. Pola tenggat waktu perdagangan yang diperpanjang mengingatkan pada perselisihan perdagangan AS-China 2018-2019, yang menunjukkan adanya potensi untuk negosiasi dan hasil yang lebih positif. Meskipun ada volatilitas permukaan di pasar FX spot, ada tanda-tanda bahwa pengumuman tarif membawa dampak pro-USD yang lebih mendalam. Titik impas inflasi AS meningkat, menunjukkan bahwa pasar memperhitungkan risiko inflasi akibat tarif, yang dapat membatasi ruang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter. Sebaliknya, ekspektasi akan ancaman terhadap pertumbuhan akibat tarif mendorong pasar untuk mengantisipasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral non-AS, khususnya Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini terlihat pada imbal hasil tersirat Euribor Desember 2025 yang kini berada di bawah perkiraan suku bunga netral 2,0%, meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) kawasan euro bulan Januari lebih tinggi dari perkiraan, sebesar 2,5% YoY, yang menunjukkan kemungkinan kebijakan ECB yang lebih hati-hati. #SeputarTrading #ForexTrick
Katulad 0
Gusto kong magkomento din

Ipasa

0Mga komento

Wala pang komento. Gawin ang una.

FX4174610809
Mangangalakal
Mainit na nilalaman

Pagsusuri ng merkado

Dogecoin cheers coinbase listing as Bitcoin’s range play continues

Pagsusuri ng merkado

Grayscale commits to converting GBTC into Bitcoin ETF:

Pagsusuri ng merkado

Bitcoin's price is not the only number going up

Pagsusuri ng merkado

Theta Price Prediction:

Pagsusuri ng merkado

How to Research Stocks:

Pagsusuri ng merkado

Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) Forecast:

Kategorya ng forum

Plataporma

Eksibisyon

Ahente

pangangalap

EA

Industriya

Merkado

talatuntunan

UBS lihat tarif dukung USD di tengah volatile FX
Indonesia | 2025-02-06 01:18
Reaksi awal pasar terhadap keputusan tarif oleh Presiden AS Donald Trump menyebabkan lonjakan USD dan volatilitas valuta asing yang tinggi di awal minggu. Namun, situasi berubah cepat setelah AS mengumumkan penundaan satu bulan dalam penerapan tarif terhadap mitra USMCA, bergantung pada komitmen keamanan perbatasan Kanada dan Meksiko. Perkembangan ini menyebabkan dolar Kanada (CAD), peso Meksiko (MXN), dan yuan Tiongkok (CNH) pulih dari kerugian awal mereka, menstabilkan USD ke level yang hampir sama dengan akhir minggu sebelumnya. Pasangan EUR/USD, yang sempat turun ke 1,0141 pada Senin, rebound dan diperdagangkan mendekati 1,04, hampir kembali ke posisi sebelum pengumuman tarif akhir pekan, meskipun ancaman tarif AS di kawasan euro masih ada. Pasar tampaknya mengabaikan ancaman tarif tersebut, menganggapnya lebih sebagai taktik negosiasi daripada perubahan kebijakan yang pasti. Pandangan ini didukung oleh de-eskalasi cepat dalam situasi tarif dengan mitra USMCA dan sifat transaksional hubungan AS dengan Kanada dan Meksiko. Pola tenggat waktu perdagangan yang diperpanjang mengingatkan pada perselisihan perdagangan AS-China 2018-2019, yang menunjukkan adanya potensi untuk negosiasi dan hasil yang lebih positif. Meskipun ada volatilitas permukaan di pasar FX spot, ada tanda-tanda bahwa pengumuman tarif membawa dampak pro-USD yang lebih mendalam. Titik impas inflasi AS meningkat, menunjukkan bahwa pasar memperhitungkan risiko inflasi akibat tarif, yang dapat membatasi ruang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter. Sebaliknya, ekspektasi akan ancaman terhadap pertumbuhan akibat tarif mendorong pasar untuk mengantisipasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral non-AS, khususnya Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini terlihat pada imbal hasil tersirat Euribor Desember 2025 yang kini berada di bawah perkiraan suku bunga netral 2,0%, meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) kawasan euro bulan Januari lebih tinggi dari perkiraan, sebesar 2,5% YoY, yang menunjukkan kemungkinan kebijakan ECB yang lebih hati-hati. #SeputarTrading #ForexTrick
Katulad 0
Gusto kong magkomento din

Ipasa

0Mga komento

Wala pang komento. Gawin ang una.