Varietas terkait: Lainnya,Komoditas,Lainnya,Lainnya,Lainnya,Lainnya
Analisis pasar: Harga emas dunia kembali menguat memasuki perdagangan sesi Eropa, Kamis (23/4/2020), dan berada di atas US$ 1.700/troy ons. Sepanjang tahun ini hingga Rabu kemarin, harga emas sudah mencatat penguatan nyaris 13%.
Penguatan tersebut menjadikan emas salah satu sebagai aset yang paling cuan di tahun ini di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membawa perekonomian global menuju resesi yang dalam.
Meski demikian, penguatan 13% tersebut sepertinya tidak akan ada artinya jika melihat prediksi para analis yang bullish (tren naik) terhadap emas.
Di akhir Maret lalu, analis dari WingCapital Investment memprediksi harga emas US$ 3.000/troy ons. Saat itu, level tersebut terlihat luar biasa tinggi bagi emas. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas adalah US$ 1.920/troy ons yang dicapai 6 September 2011, nyaris satu dekade yang lalu.
Semenjak saat itu, harga emas terus merosot, mengalami fase konsolidasi, hingga akhirnya mulai melesat naik lagi sejak pertengahan tahun lalu.
Kini, tidak hanya analis dari WingCapital yang memprediksi emas akan terbang tinggi, tetapi bank investasi ternama, Bank of America (BofA) juga memprediksi emas akan ke US$ 3.000/troy ons dalam 18 bulan ke depan.