Bagi masyarakat biasa, bujet Rp405 triliun tentu bukan duit sedikit. Tetapi, rasanya tidak cukup besar untuk melawan pandemi virus corona yang terjadi hampir di seluruh negara di dunia. Meskipun, dengan anggaran tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terpaksa mengubah ketentuan soal batas defisit APBN dari 3 persen jadi 5,07 persen.
Yang menarik, penilaian kekurangan anggaran tersebut datang dari 'anak buah' Menteri Keuangan Sri Mulyani, yakni Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio N Kacaribu. Katanya, ia tak yakin kalau anggaran yang berkisar 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) itu mampu menutup seluruh kebutuhan melawan covid-19.
Wajar, mengingat penyebaran penyakit covid-19 terus meluas. Kementerian Kesehatan mengungkap setidaknya ada 6.760 kasus positif corona di Indonesia per 20 April 2020, dengan jumlah kematian mencapai 590 orang.