Ikhtisar:Harga emas dunia menyentuh level tertinggi lebih dari satu pekan pada perdagangan Senin, karena risiko pertumbuhan ekonomi global diprediksi terganggu dari meningkatnya kasus varian Omicron.
Harga emas dunia menyentuh level tertinggi lebih dari satu pekan pada perdagangan Senin, karena risiko pertumbuhan ekonomi global diprediksi terganggu dari meningkatnya kasus varian Omicron.
Mengutip CNBC, Selasa (28/12/2021) harga emas di pasar spot stabil di USD1.807,50 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Desember di USD1.813,38 di awal sesi.
Sementara, emas berjangka ditutup turun 0,2 persen menjadi USD1.808,80 per ounce.
“Prospek emas pada kuartal pertama 2022 cukup optimistis, dengan pendorong utamanya adalah inflasi,” kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi.
Indeks Dolar (Indeks DXY) bangkit dari level terlemahnya dalam hampir seminggu, membuat emas yang dihargakan dengan greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang non-AS.
“Meski ada dolar AS yang lebih kuat, tidak ada banyak pergerakan emas hari ini,” kata analis Quantitative Commodity Research, Peter Fertig.
Dia menambahkan bahwa salah satu alasan utama kurangnya likuiditas adalah pasar yang tutup selama Natal.
Sementara itu harga logam lainnya perak tidak berubah di USD22,94 per ounce, sementara platinum turun 0,7 persen menjadi USD967,43 per ounce
Paladium naik 0,1 persen menjadi USD1.950,24 per ounce, mencapai level tertinggi sejak 22 November di awal sesi.
GBP/USD berada di fase konsolidasi di sekitar 1.3435 pada hari Senin menuju perdagangan sesi Amerika. Sentimen pasar yang berhati-hati bisa membatasi kenaikan dari pasangan matauang ini namun diperkirakan tidak akan ada tindakan pasar yang signifikan menjelang liburan tahun baru.
Minggu terakhir tahun 2021 tampaknya menjadi akhir yang tenang untuk tahun yang bergejolak tetapi menguntungkan bagi investor. Minggu liburan ini berarti perdagangan akan dipersingkat di banyak pasar non-AS, dan volume perdagangan yang lebih rendah kemungkinan besar terjadi di seluruh papan. Apakah itu menetapkan adegan untuk akhir yang positif tahun ini, atau dapatkah kejutan yang terlambat bisa muncul?
Minggu lalu, EUR/USD sempat diperdagangkan turun di bawah 1.1300 dalam perdagangan sesi AS hari Kamis, namun berhasil bangkit kembali naik ke atas 1.1300 dan pada akhir minggu lalu EUR/USD berada di 1.1315 oleh karena masih melemahnya dollar AS yang tertekan karena sentimen pasar yang sangat positip. Pasangan mata uang ini mendapatkan daya tarik pada hari terakhir dari minggu lalu dan sekarang setelah kebangkitan dari kerenda.