Indonesia
2025-12-19 05:31
IndustriEmas Labil Banget Pasca Data Inflasi! Naik Turun
Pasti pada bingung lihat chart emas kemarin malam (Kamis, 18/12). Begitu data inflasi AS keluar (ternyata inflasi turun alias "lemah"), harga emas malah tingkahnya aneh banget:
Jatuh dulu ke 4310.
Tiba-tiba terbang ke 4370.
Eh, jatuh lagi balik ke harga awal di 4337.
Kenapa bisa labil begitu? Padahal biasanya kalau inflasi turun dan Dolar lemes, emas langsung pesta pora.
Ini penjelasannya
1. Emas Lagi Bingung Identitas Emas itu punya dua fungsi yang sekarang lagi "berantem":
Sebagai Pelindung Inflasi: Orang beli emas biar duitnya nggak dimakan inflasi. Nah, data kemarin bilang inflasi udah turun (tinggal 2,7%). Jadi, orang mikir, "Wah, inflasi udah jinak, ngapain buru-buru beli emas?" Makanya harga sempet turun.
Sebagai Musuh Suku Bunga: Tapi, inflasi rendah artinya Bank Sentral AS (The Fed) bakal lebih berani nurunin bunga di 2026. Ingat rumus sakti: Bunga Turun = Emas Naik. Makanya harga sempet terbang tinggi.
Jadi, pasar lagi galau milih fokus yang mana: "Inflasi yang ilang" atau "Bunga yang bakal turun". Akhirnya harga jadi naik-turun nggak jelas (whipsaw).
2. Datanya Agak 'Sus', Pasar Masih Ragu Jangan lupa, kemarin sempat ada government shutdown di AS. Banyak investor gede yang curiga data inflasi bulan ini mungkin kurang akurat karena petugasnya libur/mogok. Makanya, kenaikan harga emas langsung "dijual" lagi (profit taking) karena pembeli belum 100% yakin sama datanya.
3. Apa yang Harus Dilihat di 2026? Jangan panik kalau lihat emas koreksi.
Kabar Baiknya: Tarif impor dan harga minyak ternyata nggak bikin inflasi meledak.
Artinya: Jalan buat The Fed nurunin bunga di 2026 makin mulus.
Kesimpulannya: Selama arahnya adalah "bunga turun", tren besar emas (Big Trend) sebenernya masih naik.
Saran Teknis Simpel: Perhatiin grafik. Selama harga emas nggak bikin titik terendah baru yang lebih parah (lower low), arahnya masih ke atas. Waspada aja kalau ada pola "Double Top" (puncak kembar) atau "False Break" (pura-pura nembus atas tapi balik lagi). Tapi buat jangka panjang 2026, optimisme masih ada!
#InvestorEducation #ContentCreation #RecommendedBrokerInIndonesia
Suka 0
VNC
Trader
Diskusi populer
Industri
СЕКРЕТ ЖЕНСКОГО ФОРЕКСА
Industri
УКРАИНА СОБИРАЕТСЯ СТАТЬ ЛИДЕРОМ НА РЫНКЕ NFT
Industri
Alasan Investasi Bodong Tumbuh Subur di Indonesia
Industri
Forex Eropa EURUSD 29 Maret: Berusaha Naik dari Terendah 4 Bulan
Analisis pasar
Bursa Asia Kebakaran, Eh... IHSG Ikut-ikutan
Analisis pasar
Kinerja BUMN Karya Disinggung Dahlan Iskan, Sahamnya Pada Rontok
Klasifikasi pasar
Platform
Pameran
Agen
Perekrutan
EA
Industri
Pasar
Indeks
Emas Labil Banget Pasca Data Inflasi! Naik Turun
Pasti pada bingung lihat chart emas kemarin malam (Kamis, 18/12). Begitu data inflasi AS keluar (ternyata inflasi turun alias "lemah"), harga emas malah tingkahnya aneh banget:
Jatuh dulu ke 4310.
Tiba-tiba terbang ke 4370.
Eh, jatuh lagi balik ke harga awal di 4337.
Kenapa bisa labil begitu? Padahal biasanya kalau inflasi turun dan Dolar lemes, emas langsung pesta pora.
Ini penjelasannya
1. Emas Lagi Bingung Identitas Emas itu punya dua fungsi yang sekarang lagi "berantem":
Sebagai Pelindung Inflasi: Orang beli emas biar duitnya nggak dimakan inflasi. Nah, data kemarin bilang inflasi udah turun (tinggal 2,7%). Jadi, orang mikir, "Wah, inflasi udah jinak, ngapain buru-buru beli emas?" Makanya harga sempet turun.
Sebagai Musuh Suku Bunga: Tapi, inflasi rendah artinya Bank Sentral AS (The Fed) bakal lebih berani nurunin bunga di 2026. Ingat rumus sakti: Bunga Turun = Emas Naik. Makanya harga sempet terbang tinggi.
Jadi, pasar lagi galau milih fokus yang mana: "Inflasi yang ilang" atau "Bunga yang bakal turun". Akhirnya harga jadi naik-turun nggak jelas (whipsaw).
2. Datanya Agak 'Sus', Pasar Masih Ragu Jangan lupa, kemarin sempat ada government shutdown di AS. Banyak investor gede yang curiga data inflasi bulan ini mungkin kurang akurat karena petugasnya libur/mogok. Makanya, kenaikan harga emas langsung "dijual" lagi (profit taking) karena pembeli belum 100% yakin sama datanya.
3. Apa yang Harus Dilihat di 2026? Jangan panik kalau lihat emas koreksi.
Kabar Baiknya: Tarif impor dan harga minyak ternyata nggak bikin inflasi meledak.
Artinya: Jalan buat The Fed nurunin bunga di 2026 makin mulus.
Kesimpulannya: Selama arahnya adalah "bunga turun", tren besar emas (Big Trend) sebenernya masih naik.
Saran Teknis Simpel: Perhatiin grafik. Selama harga emas nggak bikin titik terendah baru yang lebih parah (lower low), arahnya masih ke atas. Waspada aja kalau ada pola "Double Top" (puncak kembar) atau "False Break" (pura-pura nembus atas tapi balik lagi). Tapi buat jangka panjang 2026, optimisme masih ada!
#InvestorEducation #ContentCreation #RecommendedBrokerInIndonesia
Suka 0
Saya juga ingin komentar
Tanyakan pertanyaan
0Komentar
Belum ada yang berkomentar, segera jadi yang pertama

Tanyakan pertanyaan
Belum ada yang berkomentar, segera jadi yang pertama