Ikhtisar:Trading forex rugi memang menjadi momok yang ditakuti oleh para trader. Apalagi mengambil data yang ada, setiap harinya kurang lebih US$5 triliun transaksi terjadi di pasar uang. Namun pada tahun 2014, sebanyak 68% trader forex mengalami kerugian.
Trading forex rugi memang menjadi momok yang ditakuti oleh para trader. Apalagi mengambil data yang ada, setiap harinya kurang lebih US$5 triliun transaksi terjadi di
pasar uang. Namun pada tahun 2014, sebanyak 68% trader forex mengalami kerugian.
Dari sini pasti muncul pertanyaan, mengapa ini bisa terjadi? Apakah ada kecurangan dalam mekanisme transaksi? Atau mungkin kesalahan dalam analisis dan penerapan
strategi?
Ketika trader mengalami kerugian, biasanya akan melewati 4 fase yaitu penolakan, rasionalisasi, depresi dan penerimaan. Dengan memahaminya, harapannya para trader
dapat melewati fase ini dan segera memperbaiki diri. Berikut penjelasan dari 4 fase tersebut:
1.Fase Penolakan
Fase trading forex rugi yang pertama adalah trader tidak setuju jika dikatakan cara bermain tradingnya kurang tepat, sehingga mengalami kerugian. Namun biasanya trader
tetap menerima kerugian awal tersebut dengan ikhlas dan tidak menganggapnya serius.
Jadi, sebenarnya sikap ini bagus agar trader bisa move on dari kesalahannya dan segera memperbaiki diri. Karenanya, Anda harus menerima kondisi rugi ini, caranya
dengan mengevaluasi metode trading yang digunakan.
2.Fase Rasionalisasi
Berhasil melewati fase penolakan, biasanya trader akan memeriksa kembali rencana perdagangannya, lalu mencoba mencari tahu di mana letak kesalahannya.
Evaluasi apakah target profit terlalu besar atau stop yang terlalu dekat atau mungkin jauh. Sayangnya rata-rata trader masih belum menemukan dimana letak kesalahan
pada fase trading forex rugi ini.
3.Fase Depresi
Pada fase ini, biasanya trader mencari semua hal eksternal yang mungkin menyebabkan kerugian. Karenanya, carilah penyebab kerugian yang datang dari dirinya sendiri.
Biasanya di fase ini para trader akan ragu, apakah forex trading adalah bidangnya? Atau tidak cukup pintar untuk sukses menjadi trader?
Hingga akhirnya bagi mereka yang rugi terus menerus, akan berhenti pada fase ini. Lalu selebihnya, ia akan menyerah dan keluar dari dunia trading.
4.Fase Menerima
Pada fase trading forex rugi ini, Anda akan menyadari bahwa tidak baik terus menyalahkan diri sendiri. Padahal diluar sana banyak pula orang yang rugi namun segera
mengevaluasi diri. Ia juga menyadari bahwa ada faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan.
Nah jika Anda sudah menerima kenyataan yang ada, anggaplah itu sebagai proses belajar. Trader dapat memperbaiki diri lalu pulih dari kerugian, dan kembali mencari cara
untuk mencapai kesuksesan.
Berangkat dari hal ini, kami akan memberikan informasi terkait penyebab dan cara antisipasi bila Anda mengalami kerugian dalam dunia trading. Berikut diantaranya:
1.Over Ekspetasi
Beginners luck merupakan istilah yang menggambarkan “keberuntungan” para trader pemula dalam perdagangan pertama mereka.
Beberapa dari mereka akan berlatih forex menggunakan akun simulasi, dan mendapatkan keuntungan yang besar. Ada pula yang mengikuti seminar/workshop untuk memperdalam
ilmunya.
Namun dengan gegabah, biasanya trader akan memulai trading di akun real dan berencana untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, karena ia merasa akan kaya dengan
forex.
Seperti yang Anda tahu, target yang besar memang memotivasi. Namun jika tidak terpenuhi akan meninggalkan kekecewaan dan berujung frustasi pada transaksi-transaksi
berikutnya.
Inilah yang akan mendorong trader menjadi serakah atau trading subjektif (tidak mengikuti trading plan dan memprediksi kondisi pasar hanya berdasarkan ekspektasi
mereka).
2.Salah Strategi atau Analisis
Biasanya trader pemula akan salah dalam menganalisis pergerakan harga. Hingga akhirnya, harga tersebut semakin berlawanan dengan arah pembelian.
Menghindari trading forex rugi, penting untuk berdagang sesuai dengan tren. Gunakan metode dan sistem yang dapat menentukan trend dengan baik.
3.Keliru dalam Mengelola Risiko
Tidak peduli metode dan sistem yang Anda gunakan, semuanya akan sia-sia tanpa manajemen risiko yang tepat. Karena jika salah langkah, modal dan keuntungan yang ada
akan mengalami trading forex merugi.
4.Kecurangan dan Manipulasi
Jika analisisnya sudah benar, manajemen risiko trading forex rugi juga benar, namun brokernya bermasalah, entah kabur dengan uang investor atau sistemnya yang tidak
bagus. Maka kerugian yang ada bisa berupa transaksi jual yang gagal padahal harga sesuai pesanan.
Untuk menghindarinya, sebelum membuka akun, pelajari secara cermat broker forex terbaik yang ingin digunakan. Cari tahu apa pro dan kontra dan ulasan orang-orang
sebelumnya menggunakan jasa ini.
Jadi, itulah beberapa informasi seputar penyebab trading rugi beserta fasenya. Terlepas dari hal itu, pilihlah broker forex salmamarket yang terjamin aman dan
profesional dibidangnya. Itu mengapa trader yang ada merasa puas karena berhasil mengambil peluang yang ada untuk meminimalisir trading forex rugi.
Bulan ini, kami dengan gembira mengumumkan aktivitas posting, Berbagi Wawasan Industri dan Mendiskusikan Tren Pasar Forex ! Bagikan wawasan Forex Anda dan tidak hanya berkembang bersama ribuan trader, namun juga dapatkan kesempatan memenangkan hadiah besar! Jadikan perjalanan trading Anda benar-benar menyenangkan — bergabunglah dengan kami sekarang !
Menetapkan peraturan dan penerapan eksekusi dengan TANGAN BESI, broker forex diktator Exfor Limited merampas secara paksa dana kliennya senilai ribuan dollar, yang seharusnya menjadi milik trader asal Indonesia.
Kali ini, kami dari WikiGlobal, sebagai penyelenggara WikiEXPO, merasa terhormat mengundang Ibu Loretta Joseph, seorang pakar terkemuka di bidang teknologi keuangan, sebagai tamu wawancara ini untuk mengeksplorasi secara mendalam topik hangat keuangan digital dan mengungkap tren baru dalam perkembangan industri.
Di tengah malam, mari kita rayakan dengan meriah! Sambut tahun baru dengan semangat yang penuh harapan. Peluklah ketidakpastian, karena yang terbaik akan segera tiba. Di tahun 2025, WikiFX akan terus mendukung perkembangan industri yang sehat dan berintegritas.