Ikhtisar:Prediksi Gold cenderung menurun pada saat berita rilis kemarin. Terdapat 2 berita yaitu berita “PPI“ dan “Retail Sales” yang membuat pergerakan market cenderung beragam. Namun untuk keadaan sekarang pergerakan masih menunjukan penurunan sehingga masih ada peluang untuk penurunan, namun penurunan ini sepertinya bersifat sementara atau dalam jangka pendek.
Analisa Teknikal
Prediksi Gold cenderung menurun pada saat berita rilis kemarin. Terdapat 2 berita yaitu berita “PPI” dan “Retail Sales” yang membuat pergerakan market cenderung beragam. Namun untuk keadaan sekarang pergerakan masih menunjukan penurunan sehingga masih ada peluang untuk penurunan, namun penurunan ini sepertinya bersifat sementara atau dalam jangka pendek.
Secara trend juga masih menunjukan penurunan sehingga hal ini perlu untuk di perhatikan terhadap penurunannya. Untuk hari ini terdapat berita yang lumayan mendukung untuk pergerakan malam nanti sehingga mungkin saja pergerakan ini akan cenderung menimbulkan pembalikan atau reversal. Prediksi Analisa ini di dukung dengan analisa trendline dan analisa candlestick.
Analisa Fundamental
Harga emas kembali melemah seiring menguatnya Dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Rabu (15/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup sedikit merosot 0,16% di posisi US$ 1.959,54 per troy ons.
Sementara, pada pukul 06.00 WIB Kamis (16/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka sedikit lebih rendah atau turun 0,02% di posisi US$ 1.959,19 per troy ons.
Emas melemah pada perdagangan Rabu seiring penguatan Dolar, sementara ekspektasi bahwa The Federal Reserve AS akan segera menyelesaikan kenaikan suku bunganya membatasi penurunan emas batangan.
Indeks Dolar menguat 0,35% di level 104,27. Hal ini membuat daya tarik emas sedikit berkurang karena semakin mahal dibeli. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun rebound sehingga membuat kurang menarik karena tidak menawarkan imbal hasil.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun meningkat ke 4,54% pada perdagangan kemarin, dari 4,44% pada hari sebelumnya.
“Imbal hasil kembali naik sehingga emas yang tadinya menguat kini melemah. Saya pikir outlook emas masih sangat bagus tetapi kenaikannya akan lebih terukur ke depan,” tutur analis Tai Wong, kepada Reuters. Di luar Dolar dan imbal hasil US Treasury, sejumlah data ekonomi AS sebenarnya mendukung penguatan emas.
AS merilis daya indeks harga produsen (PPI) dan penjualan ritel kemarin, Rabu(15/11/2023). Kedua data tersebut semakin menegaskan jika inflasi AS memang sudah mendingin sehingga membawa harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.
Indeks harga produsen AS terkontraksi 0,5% (month to month/mtm) pada Oktober 2023. Kontraksi ini adalah yang pertama sejak Mei dan terbesar sejak April 2020. Secara tahunan (year on year/yoy), harga produsen naik 1,3% dari Oktober 2022, melandai dari 2,2% pada September 2023 dan menjadi kenaikan terkecil sejak Juli.
Tidak termasuk biaya pangan dan energi yang fluktuatif, harga konsumen inti tidak berubah dari September hingga Oktober tetapi naik 2,4% (yoy). Kenaikan harga produsen inti dari tahun ke tahun merupakan yang terkecil sejak Januari 2021.
Hasil dari CPI dan PPI yang positif dapat terus mendukung harga emas dengan ekspektasi bahwa inflasi akan terus menurun sehingga menambah ekspektasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera menurunkan suku bunganya.
Pasar memperkirakan kemungkinan 100% bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.
Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor juga mencermati data yang menunjukkan bahwa penjualan ritel AS turun pada Oktober 2023. Data penjualan ritel AS juga menunjukkan tren pelemahan. Secara bulanan (mtm), penjualan ritel AS terkontraksi 0,1% pada Oktober 2023, menjadi kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir. Secara tahunan, penjualan ritel juga melandai menjadi 2,5% pada Oktober 2023, terendah dalam empat bulan terakhir.
Penurunan belanja ritel pada Oktober berpotensi menjadi tanda awal perlambatan perekonomian karena konsumen AS terbebani oleh biaya pinjaman yang lebih tinggi dan mereka terus menumpuk utang kartu kredit.
Penurunan penjualan beberapa barang bernilai besar membantu mendorong penurunan pada Oktober. Penjualan mobil turun 1,1% di bulan Oktober dari bulan September, sementara penjualan furnitur turun 2% pada periode yang sama. Barang tahan lama atau produk yang dimaksudkan untuk bertahan setidaknya tiga tahun sering kali dibeli dengan menggunakan kredit.
Masyarakat AS masih mempertahankan belanja pada tingkat yang layak di restoran dan supermarket, masing-masing meningkat sebesar 0,3% dan 0,7% di bulan Oktober.
Diketahui, The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali sejak Maret 2022 dalam upaya memerangi tingginya inflasi, yang telah melambat secara signifikan dari puncaknya dalam empat dekade tahun lalu.
Setelah ekonomi kuat di musim panas, Ketua The Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya mengatakan perekonomian perlu melakukan pendinginan lebih lanjut untuk memastikan bahwa inflasi berada pada jalur menuju target 2%.
Laporan penjualan ritel pada hari Rabu menjadi pertanda baik bagi The Fed, karena laporan tersebut menunjukkan bahwa belanja tidak mengalami percepatan kembali atau tetap kuat. Penurunannya juga tidak terlalu besar, sehingga belum ada indikasi pelemahan ekonomi yang parah.
XAUUSD Berpotensi Bullish Walaupun Terkoreksi Jangka Pendek Saat Ini
XAUUSD
Prediksi Emas untuk pagi ini masih dalam kenaikan meski jelang rilis berita PPI jumat kemarin (16/02) menunjukan bahwa harga pelemahan sementara jelang rilis, namun setelahnya harga cenderung Kembali naik lagi dan hal ini perlu untuk di perhatikan. Untuk saat ini juga cenderung masih mendukung untuk kenaikan, karena secara tren memang harga masih cenderung untuk naik keatas dan belum ada tanda pembalikan yang cukup besar sehingga ini perlu di perhatikan. Namun perlu diingat bahwa secara tren ha
Prediksi untuk di hari ini emas masih akan cenderung mengalami kelanjutan penurunan yang dimana penurunan masih akan berlanjut karena telah tembus dari support dan harga sekarang ada potensi untuk kenaikan dalam jangka pendek, lalu setelah itu harga akan cenderung untuk melanjutkan penurunan dalam jangka Panjang berdasarkan roadmap atau Analisa yang telah di lakukan. Hal ini masih karena penguatan USD yang masih cenderung terjadi. Namun, yang di khawatirkan terhadap USD, USD akan mengalami penur