Ikhtisar:Prediksi untuk Gold untuk hari ini akan kecenderungan melanjutkan kenaikan, hal ini di pengaruhi karena kenaikan ini secara garis besar masih dalam pola kenaikan seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya, penguatan terhadap gold memang kecenderungan akan masih lebih tinggi. Untuk hari ini belum ada berita yang cukup signifikan. Berdasarkan trend juga masih mendukung untuk kenaikan dan belum ada tanda – tanda pembalikan yang cukup besar, mungkin hanya dalam jangak pendek bukan dalam garis besa
Analisa Teknikal
Continuation Bullish / Naik
Level Demand : 2000.88 – 2003.07
Prediksi untuk Golduntuk hari ini akan kecenderungan melanjutkan kenaikan, hal ini di pengaruhi karena kenaikan ini secara garis besar masih dalam pola kenaikan seperti yang sudah pernah dibahas sebelumnya, penguatan terhadap gold memang kecenderungan akan masih lebih tinggi. Untuk hari ini belum ada berita yang cukup signifikan. Berdasarkan trend juga masih mendukung untuk kenaikan dan belum ada tanda – tanda pembalikan yang cukup besar, mungkin hanya dalam jangak pendek bukan dalam garis besar. Prediksi ini didukung dengan Analisa calndlestick dan Analisa trendline.
Analisa Fundamental
Harga emas berhasil melonjak di atas US$ 2.000 per troy ons seiring melemahnya dolar karena spekulasi jeda bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reverse (The Fed).
Pada perdagangan Jumat (24/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melonjak 0,51% di posisi US$ 2.001,97 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (27/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,02% di posisi US$ 2.002,27 per troy ons.
Emas naik melampaui level penting US$2.000 pada perdagangan Jumat, mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, seiring melemahnya dolar AS di tengah spekulasi bahwa The Federal Reserve AS telah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya.
Indeks dolar telah memburuk karena lemahnya data yang dirilis minggu ini yang seharusnya membuat The Fed mengambil sikap yang lebih dovish dan hal ini bisa menjadi pendorong bagi emas pada tahun 2024, ujar Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Chicago.
Indeks dolar (DXY) turun ke posisi 103,44 pada perdagangan terakhir pekan lalu, dari 103,9 pada Rabu pekan lalu. Indeks dolar berada di jalur penurunan mingguan kedua di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Mei tahun depan.
Commerzbank memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilaksanakan pada pertengahan tahun depan, sehingga harga emas kemungkinan akan terus naik di atas US$2.000.
Para pedagang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada bulan Desember mendatang, dan memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 64% pada awal bulan Mei 2024, menurut FedWatch Tool dari CME.
Kami tidak melihat adanya pergerakan lebih tinggi atau lebih rendah secara signifikan dalam jangka pendek hingga tahun depan dan menjadi lebih pasti bahwa bank sentral AS bersedia menurunkan suku bunga dan mungkin memangkas suku bunga secara signifikan sebelum kita mencapai target inflasi 2%.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
XAUUSD Berpotensi Bullish, Meskipun Terkoreksi Sebelumnya
XAUUSD Bearish Jelang Rilis Data Retail Sales
XAUUSD Masih Diprediksi Melemah Jelang Rilis Data CPI
XAUUSD Masih Berpotensi Lanjutkan Penurunan