Ikhtisar:Pada tahun 2024, lanskap di dunia forex semakin mengalami perubahan yang signifikan, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan kondisi ekonomi global. Broker forex yang sukses adalah mereka yang tidak hanya beradaptasi terhadap perubahan ini namun juga secara proaktif membentuk pendekatan pemasaran mereka.
Pada tahun 2024, lanskap di dunia forex semakin mengalami perubahan yang signifikan, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perubahan perilaku konsumen, dan kondisi ekonomi global. Broker forex yang sukses adalah mereka yang tidak hanya beradaptasi terhadap perubahan ini namun juga secara proaktif membentuk pendekatan pemasaran mereka.
Pasar forex yang terkenal dengan sifatnya yang dinamis, telah mencapai tingkat daya saing baru di tahun 2024 ini. Seiring kemajuan teknologi, dan semakin banyak trader ritel yang memasuki pasar, broker forex menghadapi perlombaan yang ketat untuk membedakan layanan mereka dan menarik perhatian para trader.
Beberapa hal berikut ini adalah faktor-faktor yang membuat persaingan antar broker forex semakin ketat di tahun 2024 ini.
1. Inovasi Teknologi Sebagai Keunggulan Kompetitif
2. Menurunkan Biaya dan Memperketat Spread
3. Peningkatan Dukungan dan Edukasi Pengguna
4. Kepatuhan Peraturan Untuk Membangun Kepercayaan
5. Integrasi dan Inovasi Cryptocurrency
Ketika broker forex mencoba menavigasi persaingan yang ketat pada tahun 2024, kunci kesuksesan terletak pada kombinasi kecakapan teknologi hingga kemitraan strategis. Broker yang secara efektif menyeimbangkan inovasi dan stabilitas, memenuhi kebutuhan trader yang terus berkembang, dan menonjol di pasar global akan menjadi pemenang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Broker ATFX baru-baru ini mengumumkan tentang selesainya proses perubahan nama dari Rakuten Securities Australia Pty Ltd. Hal tersebut akan segera efektif dan ke depannya, entitas tersebut akan dikenal sebagai AT Global Markets (Australia) Pty Ltd.
Strategi rebranding ini juga disertai dengan penerapan nama merek “ATFX” untuk ritel klien dan “ATFX Connect” untuk klien institusi mereka di kawasan Asia-Pasifik. Hal tersebut juga bisa dilihat dari akun sosial media ATFX yang memposting tentang proses rebranding ini.
Sebagai bagian dari rencana ekspansi mereka di tahun 2024 ini, ATFX akan pindah ke kantor yang lebih besar di Sydney pada kuartal kedua tahun ini. Langkah tersebut merupakan simbol pertumbuhan perusahaan dan komitmen teguhnya untuk memberikan pengalaman trading yang luar biasa bagi para penggunanya.
Joe Li yang merupakan Chairman dari ATFX, menyatakan: “Perubahan Nama merupakan langkah maju yang signifikan bagi operasi kami di Australia dan menggarisbawahi dedikasi kami untuk menawarkan layanan perdagangan yang tak tertandingi kepada klien kami. Dengan memanfaatkan reputasi kuat dan pengakuan merek global ATFX, kami yakin AT Global Markets (Australia) akan terus berkembang dan menjunjung standar industri tertinggi.”
ATFX berupaya maksimal dalam meningkatkan portal klien dan servernya, memperkenalkan sistem orientasi KYC (Know Your Customer) secara otomatis. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan trading yang lancar dan efisien bagi pengguna, memungkinkan mereka mengakses berbagai alat trading, sumber daya pendidikan, dan customer support.
Tanggal 23 Januari 2024 kemarin, broker Vantage mengumumkan perubahan pada penawaran produk CFD indeks mereka untuk tahun 2024 ini. Sebagai bagian dari perubahan tersebut, Vantage juga akan memperkenalkan CFD pada Straits Times Index (STI) dan Taiwan Stock Exchange Index (TWSE) terhadap penawaran indeks yang ada.
Berdasarkan siaran pers dari Vantage, tujuan perluasan rangkaian produk yang mereka lakukan adalah untuk menyediakan trading CFD indeks yang lebih hemat biaya bagi para trader. Fitur utama penawaran CFD indeks Vantage mencakup leverage hingga 500:1, spread ketat, beragam pasar, dan perlindungan saldo negatif.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Vantage melalui akun sosial media mereka seperti di bawah ini.
“Perluasan penawaran produk CFD kami pada indeks memperkuat dedikasi kami untuk memberikan pengalaman perdagangan yang andal dan komprehensif kepada para trader yang membedakan kami dari kompetitor lain,” ujar Marc Despallieres selaku Chief Strategy & Trading Officer di Vantage.
Senada dengan broker ATFX, broker asal Australia lain yakni CMC Markets dalam upaya untuk menetapkan standar baru untuk kepatuhan pelaporan transaksi MiFID II di industri keuangan, telah mengumumkan kemitraan baru dengan AQMetrics, yang merupakan penyedia teknologi regulasi.
AQMetrics memperkenalkan model dukungan pelanggan yang ditingkatkan dan fitur teknologi canggih. Upaya-upaya ini bertujuan untuk menyederhanakan kompleksitas peraturan bagi lembaga keuangan dalam menjalankan kewajiban pelaporan yang terus berkembang.
“AQMetrics membawa banyak pengetahuan, memastikan bahwa CMC Markets dan kliennya selalu terdepan dalam perubahan dan persyaratan peraturan,” ucap Adam Harris, Manajer Pelaporan Regulasi di CMC Markets.
Kemitraan ini mencerminkan meningkatnya tuntutan bagi perusahaan jasa keuangan untuk memiliki sistem kepatuhan yang kuat dan mudah digunakan. Ketika peraturan menjadi lebih kompleks, banyak lembaga kesulitan dengan proses pelaporan manual. Dasbor AQMetrics yang dapat disesuaikan dan pemantauan waktu nyata menjanjikan untuk membantu meringankan masalah tersebut.
Akun trading fiktif adalah akun palsu yang dibuat dengan tujuan untuk menipu investor atau pengguna. Akun ini sering kali digunakan oleh penipu untuk menampilkan aktivitas perdagangan yang tampak seperti nyata, padahal sebenarnya tidak ada transaksi keuangan yang terjadi di pasar nyata. Berikut kasus penipuan terkini dengan modus tersebut beserta broker-broker yang digunakan pelaku
The Funded Trader (TFT) telah membuat banyak janji kepada para trader/investornya selama beberapa bulan terakhir, bagi sebagian besar kliennya, satu-satunya masalah penting yang tersisa adalah memulihkan dana mereka yang dibekukan
FXGT.com diluncurkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari grup perusahaan yang memiliki pengalaman di industri forex dan CFD. Namun, mengingat banyaknya lisensi lepas pantai yang mereka miliki, apakah broker ini masuk kategori aman untuk Anda gunakan? Simak selengkapnya ulasan broker ini disini.
Musibah melanda platform pertukaran kripto Indonesia, INDODAX. Banyak dari para nasabah dan penggunanya sedang dirudung resah gundah gelisah. Kabar simpang siur kasus hacking dengan estimasi kerugian hingga puluhan Juta Dolar AS, telah kadung merebak luas membahana. Siapakah dalang dibalik dari tragedi kolosal di September 2024 ini?