Ikhtisar:Harga Emas (XAU/USD) diprakirakan akan membaik karena Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti AS untuk bulan Desember ternyata lebih lemah dari yang diprakirakan.
Harga Emas diperdagangkan sideways seiring dengan pergerakan investor pasca rilis data inflasi PCE inti.
Berkuranya risiko pada tekanan harga akan meningkatkan risiko penurunan suku bunga The Fed.
Perekonomian AS berkinerja baik berdasarkan belanja konsumen, pasar tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
Harga Emas (XAU/USD) diprakirakan akan membaik karena Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/ (PCE) Inti AS untuk bulan Desember ternyata lebih lemah dari yang diprakirakan. Data inflasi tahunan melambat ke 2,9% dari ekspektasi 3% dan sebelumnya 3,2%. Data indeks harga PCE inti bulanan tumbuh 0,2% seperti yang diantisipasi oleh para pelaku pasar. Pada bulan November, data ekonomi naik tipis 0,1%. Berkurangnya tekanan harga akan meningkatkan spekulasi yang mendukung keputusan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret.
Data ini akan menjadi penyeimbang bagi para pengambil kebijakan The Fed karena indikator-indikator ekonomi seperti belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan Produk Domestik Bruto (PDB) tetap kuat, sehingga memungkinkan mereka untuk menganjurkan suku bunga lebih tinggi setidaknya dalam enam bulan pertama 2024.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Incar Pemulihan saat Pengukur Inflasi yang Disukai The Fed Mereda
Harga Emas diprakirakan akan membaik karena Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditure (PCE) Inti AS untuk bulan Desember tetap lebih lemah dari prakiraan.
Fedwatch tool dari CME menunjukkan bahwa peluang penurunan suku bunga 25 basis poin (bp) pada bulan Maret telah meningkat menjadi 50% setelah perlambatan tekanan harga pokok.
Sementara perjuangan para pengambil kebijakan The Fed masih terus berlanjut karena perekonomian AS memiliki ketahanan yang baik karena berbagai alasan.
Perekonomian AS tumbuh dengan laju kuat 3,3% pada kuartal terakhir 2023, sementara pelaku pasar memproyeksikan tingkat pertumbuhan yang lebih lambat di 2,0%. Hal ini telah meningkatkan prospek perekonomian, yang dapat menjaga tekanan harga tetap tinggi.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pertumbuhan ekonomi yang kuat berasal dari produktivitas yang lebih tinggi dan belanja konsumen yang kuat tanpa meningkatkan risiko inflasi.
Ke depannya, pelaku pasar akan mengalihkan fokus mereka ke keputusan kebijakan moneter pertama The Fed pada tahun 2024, yang akan diumumkan minggu depan.
The Fed diprakirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah di kisaran 5,25-5,50% untuk keempat kali berturut-turut. Para investor akan sangat fokus pada penentuan waktu kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya.
Hingga saat ini, para pengambil kebijakan The Fed telah mempertimbangkan ekspektasi penurunan suku bunga mulai bulan Maret sebagai “prematur” karena prospek ekonomi AS tangguh dan tekanan inflasi persisten.
Para pengambil kebijakan The Fed telah memperingatkan bahwa penurunan suku bunga pada tahap ini akan terlalu dini, sehingga dapat menyebabkan lonjakan permintaan secara keseluruhan dan mengurangi upaya yang dilakukan untuk menurunkan inflasi inti ke level 3,9% saat ini.
Analisis Teknis: Emas Incar Stabilisasi di Atas $2.020
Harga Emas terus diperdagangkan dalam kisaran yang terbatas karena fokus yang lebih luas adalah pada kebijakan suku bunga The Fed, yang akan diumumkan minggu depan. Logam mulia kesulitan untuk bertahan di atas (EMA) 50-hari, yang berada di sekitar $2.015,00. Penurunan baru akan muncul jika aset turun di bawah psikologis $2.000. Osilator momentum mengindikasikan penurunan volatilitas yang tajam.