Ikhtisar:USD/JPY tetap tenang dan melayang di sekitar 151,40 pada jam-jam awal sesi Eropa pada hari Jumat. Indeks Harga Konsumen Tokyo (YoY) untuk bulan Maret naik 2,6% menyusul kenaikan 2,5% di Februari. Sementara itu, IHK Inti Tokyo naik 2,9% tahunan, turun dari kenaikan 3,1% di Februari.
USD/JPY kesulitan karena pendekatan BoJ yang hati-hati untuk menjaga kondisi moneter tetap akomodatif.
IHK Jepang (YoY) naik 2,6% di Maret, dari sebelumnya naik 2,5%.
Penguatan Dolar AS didukung oleh pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed.
USD/JPY tetap tenang dan melayang di sekitar 151,40 pada jam-jam awal sesi Eropa pada hari Jumat. Indeks Harga Konsumen Tokyo (YoY) untuk bulan Maret naik 2,6% menyusul kenaikan 2,5% di Februari. Sementara itu, IHK Inti Tokyo naik 2,9% tahunan, turun dari kenaikan 3,1% di Februari.
Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki membuat pernyataan pada hari Jumat yang menekankan pentingnya pergerakan mata uang yang stabil dan selaras dengan fundamental ekonomi. Dia menyatakan keprihatinannya terhadap fluktuasi yang cepat di pasar valuta asing (FX), dan menghubungkan aktivitas spekulatif dengan pergerakan ini. Suzuki menyatakan bahwa pihak berwenang memantau dengan cermat perkembangan FX dengan rasa urgensi yang kuat dan siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi pergerakan FX yang tidak teratur.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Kamis bahwa sudah sepantasnya bank sentral \“mempertahankan kondisi moneter yang akomodatif.\” Kishida juga menekankan bahwa pemerintah akan terus berkolaborasi dengan Bank of Japan (BoJ) untuk memfasilitasi kenaikan upah dan menjauhkan perekonomian dari deflasi. Yen Jepang (JPY) kemungkinan menghadapi tantangan karena pendekatan hati-hati Bank of Japan dalam menjaga kondisi moneter yang akomodatif, sehingga mendukung pasangan USD/JPY.
Indeks Dolar AS (DXY) menguat, mendekati 104,60, karena data terkini mengindikasikan ekspansi ekonomi tahunan di Amerika Serikat (AS), didorong oleh belanja konsumen. Pada kuartal keempat 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan tumbuh 3,4%, melampaui ekspektasi pasar yang memprakirakan tetap tidak berubah di naik 3,2%. Indeks Harga Produk Domestik Bruto AS tetap stabil dengan kenaikan 1,7%, sejalan dengan ekspektasi untuk kuartal keempat.
Pernyataan dari para pejabat Federal Reserve (The Fed), memperkuat Greenback. Komentar Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Rabu mengisyaratkan potensi penundaan penurunan suku bunga, mengingat angka inflasi yang kuat.