Ikhtisar:Lisensi FCA adalah izin yang diberikan oleh FCA selaku regulator Inggris kepada perusahaan keuangan, termasuk broker forex, untuk beroperasi dan menawarkan layanan mereka kepada publik di bawah yurisdiksi mereka. Berita mengejutkan datang dari broker Trive yang memiliki cabang di Indonesia yakni Trive Invest, pasalnya mereka mengajukan pembatalan lisensi walaupun diketahui sebelumnya berhasil meraup keuntungan.
Lisensi FCA adalah izin yang diberikan oleh FCA selaku regulator Inggris kepada perusahaan keuangan, termasuk broker forex, untuk beroperasi dan menawarkan layanan mereka kepada publik di bawah yurisdiksi mereka.
Selain itu, FCA dikenal sebagai salah satu regulator yang sangat ketat dan untuk mendapatkan lisensi ini, suatu perusahaan atau broker forex harus memenuhi sejumlah persyaratan ketat yang mencakup:
1. Kepatuhan terhadap Regulasi: Perusahaan harus mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh FCA, termasuk standar operasional dan etika bisnis.
2. Keamanan Dana Klien: Dana klien harus disimpan dalam rekening terpisah dan dilindungi oleh skema kompensasi jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
3. Transparansi: Perusahaan harus memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada klien mengenai biaya, risiko, dan produk yang ditawarkan.
4. Pengawasan dan Audit: FCA melakukan pengawasan dan audit secara rutin untuk memastikan perusahaan tetap mematuhi regulasi.
Lisensi FCA adalah salah satu lisensi paling dihormati dalam industri keuangan, memberikan keamanan, transparansi, dan kepercayaan bagi broker dan trader. Memiliki lisensi ini menunjukkan bahwa broker mematuhi standar tertinggi dalam operasional mereka, memberikan perlindungan maksimal bagi klien mereka. Bagi trader, penting untuk memilih broker yang diatur oleh otoritas yang diakui seperti FCA untuk memastikan keamanan dan keandalan layanan yang diterima.
Trive Financial Services UK Limited, atau yang juga dikenal sebagai Trive atau TrivePro, belum lama ini telah mengajukan permohonan kepada Financial Conduct Authority (FCA) Inggris untuk membatalkan lisensinya. Berdasarkan daftar FCA, TrivePro telah mengajukan pembatalan lisensi pada tanggal 14 Juni 2024.
“Perusahaan ini telah mengajukan pembatalan otorisasinya tetapi tetap harus memenuhi standar kami dalam berurusan dengan pelanggannya,” berdasarkan keterangan dari FCA di halaman registrasi TrivePro. TrivePro sendiri telah diizinkan beroperasi di negara tersebut sejak tanggal 15 Februari 2010.
Permohonan pembatalan lisensi FCA ini sekaligus menunjukkan rencana perusahaan untuk keluar dari pasar Inggris.
Di bawah merek Trive, mereka telah menawarkan layanan perdagangan derivatif yang dijual bebas kepada klien profesional dan institusional. Instrumen tersebut mencakup margin forex dan contract for Difference (CFD), yang dianggap berisiko tinggi karena perdagangan dengan leverage.
Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama GKFX Financial Services, namun dijual ke Trive Investments BV yang berbasis di Belanda pada tahun 2022 dan mengalami rebranding.
Entitas Inggris ini merestrukturisasi operasinya pada tahun 2019 di bawah kepemilikan sebelumnya untuk fokus hanya pada klien profesional dan institusional. Hal ini memigrasikan klien ritelnya ke afiliasi yang berbasis di Malta dan mengubah nama bisnis Inggris dari GKFX UK menjadi GKPro.
Terdapat hal yang menarik terkait keputusan Trive untuk membatalkan lisensi FCA. Hal ini, terjadi setelah Trive menghasilkan pendapatan tahunan sebesar £10,79 juta atau senilai Rp256 miliar, dengan lonjakan tahunan sekitar 815 persen, dan menghasilkan keuntungan sebesar £2,49 juta atau senilai Rp52 miliar.
Namun, pada awal tahun ini, banyak petinggi di broker ini yang mengundurkan diri. Dimulai dari Adam Dougall yang menjadi CEO perusahaan tersebut pada Desember 2021, yang mengundurkan diri hingga Shravan Joshi selaku Direktur non-eksekutif TrivePro, yang baru-baru ini juga berpisah dari perusahaan.
Sementara itu, merek Trive mengatakan akan tetap beroperasi di perdagangan ritel di luar Inggris. Merek ritel dioperasikan oleh perusahaan yang teregulasi di British Virgin Islands, Malta, dan beberapa yurisdiksi lainnya.
Trive Invest adalah broker asal Indonesia yang sebelumnya memiliki nama GKInvest. Pada akhir tahun 2023 lalu, sama seperti cabang mereka, GKInvest juga melakukan rebranding pada merk dagang mereka menjadi Trive Invest. Rebranding tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh GKInvest melalui situs resmi mereka. Hal tersebut membuat broker yang baru melakukan rebranding ini menjadi salah satu broker yang memiliki kualitas global.
Ketika melakukan rebranding pada situs resmi mereka, GKInvest menyatakan bahwa mereka telah resmi diakuisisi oleh Trive Investment BV di tahun 2023 dan merubah merek dagang mereka menjadi Trive Invest.
Sebelumnya, Trive Investment BV adalah perusahaan yang memiliki izin dari FCA Inggris, ASIC Australia, MFSA Malta, CMB di Turki, FINRA Amerika Serikat, FSCA Afrika Selatan dan FSC Mauritius.
Selain itu, Trive diketahui adalah salah satu sponsor dari salah satu klub bola asal Jerman yakni Bayer 04 Leverkusen. Selain memiliki tujuan untuk meramaikan pasar keuangan di Indonesia, salah satu tujuan Trive Invest adalah membantu mempercepat pertumbuhan pasar keuangan di Indonesia.
Meskipun nama broker ini telah berubah, Trive Invest tetap mempertahankan nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip yang membuat GKInvest sukses. Dedikasi broker ini terhadap integritas, transparansi, dan pendekatan yang mengutamakan klien tetap teguh. Klien yang sudah ada dapat mengharapkan layanan dan support yang sama seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
Pialang CFD dan FX Ritel Neex telah mengumumkan peluncuran CFD pada saham AS. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa perluasan ini menggarisbawahi komitmennya untuk menyediakan akses yang lancar kepada para pedagang ke pasar keuangan global melalui inovasi, keamanan dan kemudahan.
Broker forex MarketsVox yang sebelumnya bernama ForexVox, baru saja memulai unit bisnis Prop Trading dengan merek MVFunded. Platform perdagangan valas ini berada dalam pantauan intensif para regulator. Pada Januari 2025 telah dimasukkan ke dalam daftar hitam CySEC, Siprus serta sebelumnya dinyatakan sebagai entitas ilegal oleh BAPPEBTI, Indonesia.
Swissquote, platform perdagangan daring terkemuka, telah melaporkan pendapatannya pada tahun 2024 sebesar sekitar CHF 655 juta, dengan laba sebelum pajak diperkirakan akan melebihi CHF 345 juta. Perusahaan tersebut menyoroti bahwa hasil keuangannya “lebih baik dari yang diantisipasi”.
Setidaknya sudah ada 3 regulator forex berkompeten telah menerbitkan peringatan bahaya serius terhadap aktifitas beberapa platform broker online duplikasi/klon/imitasi/peniru. Terdeteksi dalam aksinya di akhir 2024 hingga awal 2025, platform penipuan tersebut telah memakan korban dikalangan trader dan investor.