Ikhtisar:Youtuber Forex adalah individu atau kelompok yang membuat konten video di platform YouTube terkait dengan perdagangan valuta asing (forex). Berikut adalah kasus Youtuber Forex yang berhasil menipu para member dan followernya dengan membawa lari uang mereka sebesar Rp1,2 triliun. Selengkapnya bisa dibaca disini
Youtuber Forex adalah individu atau kelompok yang membuat konten video di platform YouTube terkait dengan perdagangan valuta asing (forex). Mereka biasanya berbagi pengetahuan, strategi perdagangan, analisis pasar, tips, dan trik untuk membantu penonton memahami dan terlibat dalam perdagangan forex.
Youtuber Forex umumnya membuat konten terkait tutorial dasar forex, strategi perdagangan, hingga menginformasikan tentang berita ekonomi dan peristiwa global yang mempengaruhi pasar forex.
Pamor Youtuber Forex semakin tinggi setelah banyak konten yang membahas tentang analisis teknis dan fundamental di forex. Mereka menyediakan analisis pasar berdasarkan indikator teknis dan faktor fundamental yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Para Youtuber Forex juga kerap berbagi kisah pribadi tentang cerita sukses dan kegagalan pribadi dalam trading forex untuk memberikan wawasan dan pelajaran berharga bagi penonton mereka.
Youtuber Forex populer sering kali memiliki ribuan hingga jutaan pengikut dan dapat mempengaruhi banyak trader pemula dan berpengalaman dalam membuat keputusan perdagangan mereka. Mereka juga sering berinteraksi dengan penonton melalui komentar, live streaming, dan media sosial lainnya.
Youtuber Forex yang cukup dikenal karena memiliki 800,000 subscriber di channelnya ini berhasil menipu para member dan followernya dengan kabur membawa uang senilai $77 juta atau senilai Rp1,2 triliun.
Natthamon Khongchak, yang juga dikenal sebagai Nutty the YouTuber, adalah YouTuber Thailand populer yang telah buron setelah dituduh mengorganisir penipuan perdagangan valas atau trading forex secara besar-besaran. Dilansir dari The Nation, Youtube cantik ini diduga menipu ratusan investor dengan dana sebesar 2 miliar baht (S$77 juta) atau senilai Rp1,2 triliun.
Channel YouTube, Nutty's Diary miliknya, menggambarkan Natthamon sebagai trader forex yang sukses. Dia menarik banyak investor dengan memanfaatkan ketenarannya dan menjanjikan mereka keuntungan besar dalam waktu yang sangat singkat. Rencana investasinya menjanjikan pengembalian sebesar 25 persen pada kontrak tiga bulan, 30 persen pada kontrak enam bulan, dan 35 persen pada kontrak dua belas bulan, dengan pembayaran bulanan.
Pengacara yang mewakili para korban mengatakan, sekitar 6.000 orang menjadi korban dugaan penipuan Natthamon. Menurut pengacara tersebut, Natthamon menggunakan peran influencernya untuk membujuk individu agar berinvestasi dalam penipuannya, sehingga menimbulkan rasa percaya dan dapat dipercaya. Klaimnya akan imbalan yang cepat dan besar menarik banyak orang untuk menginvestasikan uang dalam jumlah besar.
Masalah mulai muncul pada bulan April ketika investornya mengeluhkan keterlambatan pembayaran. Meskipun keluhan meningkat, Natthamon bersikeras bahwa uang para member dan followernya aman. Namun, situasinya memburuk dengan cepat pada bulan Mei ketika dia mengungkapkan melalui Instagram bahwa dia telah kehilangan semua uangnya karena kesalahan perdagangan. Dia berjanji untuk mengganti investasinya, namun komplikasi hukum memperburuk masalah keuangannya.
Natthamon mengumumkan pada bulan Juni bahwa dia menghadapi dua tuntutan hukum, yang mempersulit kemampuannya membayar kembali investornya. Dia memperingatkan bahwa jika dipenjara, dia tidak akan dapat melakukan pembayaran apa pun. Berita ini meningkatkan kekhawatiran dan ketidakpuasan para investornya, yang banyak di antaranya telah kehilangan sejumlah besar uang.
Natthamon dikabarkan telah melarikan diri ke Malaysia ketika krisis terkait kasus tersebut meningkat. Salah satu korban yang geram kepadanya bahkan menawarkan hadiah sebesar 1 juta baht (S$38.391) bagi yang dapat menangkap atau memberikan informasi yang mengarah pada penangkapannya. Sayembara ini diberikan sebagai gambaran keputusasaan dan kemarahan mereka yang terkena dampak penipuan tersebut.
Pihak berwenang Thailand berada di bawah tekanan untuk menemukan Natthamon dan membawanya ke pengadilan. Seiring dengan berlanjutnya pengejaran terhadap pelaku, masalah ini tetap menjadi topik hangat, dan banyak orang yang menunggu rincian mengenai lokasinya dan status proses hukum terhadapnya.
Selain kasus Natthamon Khongchak dengan kerugian luar biasanya, terdapat beberapa kasus serupa yang melibatkan Youtuber Forex. Berikut adalah beberapa contoh lain dari kasus yang serupa dengan kasus tersebut:
1. Youtuber Austin Smith - BLUEBITS CAPITAL
Austin Smith, yang mengoperasikan channel “Profit Boss TV,” dituduh terlibat dalam skema binary options. Dia menggunakan platform BLUEBITS CAPITAL untuk menipu investor dengan menjanjikan keuntungan tinggi. Smith dan timnya diketahui membuat klaim palsu tentang penghasilan dan menggunakan taktik agresif untuk menarik investasi
2. Youtuber Warrior Trading - Lightspeed
Warrior Trading menawarkan kursus dan layanan trading harian. Terdapat banyak keluhan dari pengguna bahwa hasil yang dijanjikan dalam promosi tidak tercapai dalam kenyataan.
Kasus terkait penggunaan layanan yang diberikan oleh para youtuber ini telah menarik perhatian negatif karena praktik mereka yang meragukan dan skema yang menipu investor dengan janji pengembalian yang tidak realistis. Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya melakukan penelitian yang menyeluruh sebelum mengikuti rekomendasi atau layanan dari seorang atau suatu Youtuber forex.
Broker forex trading online Infinox Capital Limited (Infinox) telah didenda £99.200 (setara Rp 2 Milyar) oleh FCA karena gagal menyerahkan 46.053 laporan transaksi yang berisiko penyalahgunaan pasar tidak terdeteksi. Untuk memantau, mendeteksi, dan menghentikan penyalahgunaan pasar secara efektif, FCA perlu menerima laporan transaksi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
Pengadilan federal memerintahkan perusahaan internasional untuk membayar lebih dari $451 Juta atas penipuan opsi biner global. Nama broker yang terlibat, antara lain; BigOption & BinaryOnline. Tiga orang pelaku yang merupakan warga negara Israel; Yossi Herzog, Lee Elbaz dan Shalom Peretz.
Broker forex Robinhood "Mulai Meluncurkan" Variasi Perdagangan Berjangka di 2025: Menawarkan Bitcoin, Ether, dan Kontrak Lainnya. Platform ini akan menawarkan kontrak berjangka untuk valuta asing, indeks, komoditas dan mata uang kripto. Kontrak berjangka mata uang kripto akan diselesaikan secara tunai.
Selamat tahun baru ! Menjelang Tahun Baru Imlek, WikiFX menyampaikan harapan tulusnya kepada Anda. Dengan dukungan kuat Anda dalam perjalanan investasi, WikiFX berdedikasi untuk membangun platform informasi forex yang aman, transparan dan efisien.