Ikhtisar:Doo Group baru saja mengumumkan pencapaian penting dengan berhasil memperoleh lisensi dari CySEC. Namun, bagaimana dengan broker Doo Prime yang bermasalah di Asia? Mengapa Doo Group bersiap masuk pasar Indonesia dengan mengakuisisi broker lokal Indonesia?

Doo Group baru saja mengumumkan pencapaian penting dengan berhasil memperoleh lisensi dari Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC). Langkah ini membuka pintu bagi Doo Group, khususnya melalui unit bisnis Doo Financial, untuk beroperasi secara legal di seluruh negara anggota Uni Eropa. Dengan lisensi CySEC, Doo Group semakin memperluas jangkauan globalnya, memperkuat posisinya sebagai pemain kunci di industri layanan keuangan internasional.
Langkah mendapatkan lisensi dari regulator yang diakui di Eropa ini menjadi bukti komitmen Doo Group dalam menjaga standar kepatuhan dan transparansi yang tinggi. Menurut pernyataan eksekutif Doo Financial, akuisisi lisensi ini tidak hanya meningkatkan reputasi perusahaan sebagai lembaga keuangan yang terpercaya, tetapi juga memberikan akses lebih besar ke pasar Uni Eropa yang luas. Dengan regulasi yang ketat dan reputasi CySEC yang kuat, klien dapat merasa lebih aman dalam bertransaksi dengan Doo Group.

Selain meraih lisensi di Eropa, pada hari yang sama, Doo Group juga mengumumkan ekspansinya ke pasar Indonesia melalui akuisisi broker lokal. Namun, informasi mengenai broker yang diakuisisi masih dirahasiakan, dan Doo Group belum memberikan rincian lebih lanjut tentang kesepakatan ini. Meski demikian, pengumuman ini menegaskan ambisi Doo Group untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara, terutama di pasar Indonesia yang sedang berkembang pesat dalam perdagangan forex dan CFD.
Dengan dua pengumuman penting dalam satu hari, jelas bahwa Doo Group sedang mempercepat pertumbuhannya di pasar global. Keputusan untuk masuk ke Indonesia bisa menjadi langkah strategis mengingat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap trading online. Namun, perlu dicatat bahwa nama “Doo” belum muncul dalam daftar perusahaan yang terdaftar di bawah pengawasan regulator Indonesia.
Doo Group terus menunjukkan ambisi untuk menjadi pemain global utama dengan menggabungkan langkah-langkah strategis seperti akuisisi perusahaan lokal dan perolehan lisensi dari regulator papan atas. Kombinasi dari regulasi yang kuat dan penetrasi pasar yang lebih luas menjadikan Doo Group sebagai entitas yang semakin diperhitungkan di industri layanan keuangan global.

Doo Group, Doo Financial, dan Doo Prime berada dalam satu grup perusahaan yang sama. Doo Group adalah perusahaan induk global yang menyediakan berbagai layanan keuangan. Di bawahnya, terdapat beberapa entitas yang beroperasi di sektor keuangan, termasuk Doo Financial dan Doo Prime.
Doo Financial: Berfokus pada layanan keuangan global yang mencakup manajemen aset, layanan perbankan, dan penyediaan solusi investasi. Doo Financial beroperasi di berbagai wilayah dengan regulasi yang ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas layanan yang diberikan kepada klien.
Doo Prime: Sebagai salah satu entitas utama di bawah Doo Group, Doo Prime adalah broker yang menyediakan layanan trading online untuk berbagai instrumen keuangan seperti forex, saham, komoditas, indeks, dan lainnya. Broker ini diatur oleh beberapa badan pengawas keuangan internasional, yang menambah kredibilitasnya di pasar global.
Secara keseluruhan, ketiga entitas ini bekerja bersama di bawah Doo Group untuk menawarkan berbagai layanan keuangan yang komprehensif dan terintegrasi kepada klien di seluruh dunia.
Baru-baru ini, Doo Prime, salah satu broker yang berada di bawah naungan Doo Group, mendapatkan banyak keluhan dari para penggunanya. Keluhan ini terutama terkait dengan penarikan dana yang tertunda, ketidakstabilan platform, serta respons layanan pelanggan yang lambat. Banyak trader yang melaporkan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menarik dana mereka tepat waktu, yang menyebabkan rasa frustasi dan kekhawatiran terkait keamanan dana mereka.
Selain itu, beberapa pengguna juga mengungkapkan adanya perbedaan antara kondisi trading yang dijanjikan dengan eksekusi di platform. Misalnya, ada laporan tentang slippage yang tidak konsisten serta masalah terkait spread yang lebih lebar dari yang diiklankan.
Meski Doo Prime beroperasi di bawah regulasi dari otoritas besar seperti FCA (Financial Conduct Authority) di Inggris dan ASIC (Australian Securities and Investments Commission), keluhan yang terus meningkat ini menimbulkan tanda tanya mengenai kualitas layanan broker tersebut. Reputasi ini menjadi perhatian serius, terutama bagi para trader yang mencari broker dengan keandalan tinggi dan transparansi dalam setiap transaksi.
Bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk menggunakan layanan Doo Prime, sangat penting untuk memeriksa ulasan terbaru dan memastikan bahwa setiap keluhan yang beredar telah ditangani dengan baik. Selalu bijak untuk memeriksa reputasi broker secara mendalam sebelum melakukan trading guna menghindari potensi masalah di kemudian hari.


Tingkatkan wawasan trading Anda dengan analisis laporan keuangan CMC Markets terbaru 2025. Pelajari aspek penting laporan keuangan, performa pendapatan, keamanan platform, regulasi dan apa artinya bagi trader forex.

Masuk ke dunia trading global, Uexo menampilkan diri sebagai broker forex yang terdaftar di Mauritius dan telah beroperasi selama 2 hingga 5 tahun. Broker ini menawarkan akses ke pasar keuangan hanya melalui platform MetaTrader 5 (MT5), sebuah pilihan yang populer di kalangan trader modern.

CySEC kembali melakukan razia online dan memasukkan AvaCaptal—broker forex klon yang meniru identitas AvaTrade—ke dalam daftar cekal 21 situs web ilegal berbahaya November 2025. Pelajari bahaya broker klon, daftar lengkap situs ilegal, analisis platform AvaCaptal, serta tips membedakan broker resmi vs palsu berdasarkan panduan WikiFX.

Bagi para trader yang sedang mengamati platform Trade Quo, pertanyaan utamanya jelas: "Berapa sebenarnya biaya dan Spread trading di sini?" Jawaban singkatnya tidaklah sederhana. Oleh karena itu, mari kita menggali informasinya secara lebih teliti disini.