Pemerintah AS Mungkin Masih Tutup Beberapa Hari Lagi, Jadwal Pemungutan Suara di DPR Belum Ditetapka

Badai “penutupan pemerintahan” di Amerika Serikat akhirnya mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Setelah kebuntuan selama beberapa minggu, Senat AS pada Minggu malam telah menyetujui pemungutan suara prosedural penting yang akan membuka jalan bagi rancangan undang-undang pendanaan sementara hingga 30 Januari 2026. Perkembangan ini menjadi sinyal bahwa krisis penutupan pemerintahan kemungkinan akan berakhir dalam minggu ini.

Kunci dari terobosan ini adalah kompromi antara dua partai: Partai Republik sepakat untuk mengadakan pemungutan suara pada Desember mengenai perpanjangan subsidi Affordable Care Act (ACA), sebagai imbalan atas beberapa konsesi anggaran dari Partai Demokrat. Sidang Senat dijadwalkan dilanjutkan pada Senin pukul 11 pagi, dan jika kedua pihak dapat bekerja sama dengan lancar, proses hukum diperkirakan selesai pada pertengahan minggu. Ketua DPR, Mike Johnson, menyatakan bahwa setelah Senat menyetujui rancangan tersebut, ia akan memberi pemberitahuan 36 jam kepada anggota DPR untuk kembali ke Capitol Hill guna memberikan suara, dengan perkiraan media bahwa pemungutan suara dapat dilakukan pada hari Rabu.

Pasar secara umum menilai bahwa penutupan pemerintahan kemungkinan besar akan berakhir sebelum akhir pekan. Ekspektasi ini telah mendorong pemulihan sentimen di Wall Street. Dengan dana fiskal akan segera kembali ke pasar, para analis memperkirakan sekitar US$1 triliun dari Treasury General Account (TGA) akan kembali mengalir ke sistem ekonomi, menciptakan “gelombang likuiditas baru”. Nilai kontrak terbuka berjangka indeks S&P 500 naik sekitar US$21 miliar, menandakan bahwa pelaku pasar optimis mulai kembali masuk, bukan sekadar menutup posisi jual. Posisi beli investor institusional masih berada di level rendah historis, sehingga jika tren kenaikan semakin jelas, pasar bisa mengalami short squeeze besar-besaran menjelang akhir tahun.

Sementara itu, kabar positif juga muncul dari sektor perdagangan. Media melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Swiss hampir mencapai kesepakatan pemotongan tarif, yang akan menurunkan tarif rata-rata terhadap barang Swiss dari 39% menjadi 15%. Presiden Donald Trump menyebut bahwa pihaknya tengah berupaya menurunkan tarif Swiss sedikit lebih jauh dan juga hampir menyelesaikan negosiasi tarif dengan India. Perkembangan ini dianggap sebagai sinyal relaksasi kebijakan perdagangan AS secara global, yang dapat meningkatkan kepercayaan korporasi dan arus modal internasional.

Secara keseluruhan, krisis penutupan pemerintahan AS kini memasuki fase akhir, dengan potensi pelepasan likuiditas fiskal dalam waktu dekat. Jika dikombinasikan dengan membaiknya hubungan dagang dan pulihnya kepercayaan investasi, pasar saat ini berada di titik balik kebijakan. Jika rancangan pendanaan sementara berhasil disahkan dan ditandatangani oleh Trump, langkah ini tidak hanya akan mengakhiri bayang-bayang penutupan pemerintahan sementara, tetapi juga dapat menjadi pemicu utama bagi reli akhir tahun di pasar saham AS.

Pada akhirnya, drama politik dan ekonomi ini kemungkinan akan berakhir dengan “kompromi demi stabilitas,” memberikan dorongan baru bagi pasar global.

Analisis Teknikal Emas

Harga emas saat ini berada di area atas kisaran US$4.000 dan berpotensi menembus ke US$4.150. Disarankan menunggu koreksi untuk posisi buy di harga rendah, atau membuka posisi buy setelah harga menembus US$4.150, dengan stop loss sekitar US$10–20 di bawah harga masuk.

Resistansi: US$4.150 per ons

Dukungan: US$4.100 per ons

Peringatan Risiko: Pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lain di atas hanya merupakan komentar pasar umum dan tidak mencerminkan posisi resmi platform ini. Semua pihak yang membaca wajib menanggung risiko sendiri. Harap bertransaksi dengan bijak.