Ikhtisar:Kepanikan masal terjadi di kalangan pengguna app trading platform broker Metaverse Foreign Exchange atau MTFE. Nasabahnya secara global sudah tidak bisa menarik dana mereka sejak awal Agustus 2023
MTFE atau Metaverse Foreign Exchange adalah entitas broker penyedia layanan perdagangan untuk perdagangan dan investasi online. App trading platform MTFE pernah menyatakan menyediakan layanan transaksi untuk instrumen keuangan seperti; valuta asing, komoditas, saham, indeks saham dan produk lainnya.
Platform ini pada awalnya menyediakan platform perdagangan versi seluler dan versi web kepada konsumennya
Tim penyelidikan broker dari WikiFX mendeteksi bahwa MTFE terdaftar di Kanada tapi tidak memiliki peraturan/lisensi yang valid. Platform tersebut saat ini memiliki skor 1.75 dan telah mendapat banyak keluhan dari penggunanya dari berbagai negara. Aplikasi MTFE masih tersedia di Playstore dan Appstore, namun website-nya sudah tidak aktif.
Platform ini awalnya dioperasikan dari domain “mtfe.ca”. Namun, setelah peringatan penipuan peraturan dari Komisi Sekuritas Ontario pada awal Juli, MTFE beralih ke “mtfe.io”.
Apabila Anda melakukan pencarian informasi melalui internet, maka akan terlihat banyak konten mengenai App Metaverse Foreign Exchange (MTFE) yang telah tersebar di berbagai media berita serta jejaring media sosial seperti Facebook, YouTube dan sebagainya.
Kebanyakan laporan yang telah menjadi korban datang dari negara di wilayah Timur Tengah serta Asia Selatan. Ditemukan juga adanya keluhan konsumennya yang datang dari negara Asia Timur seperti Korea Selatan dan juga dari Asia Tenggara yaitu Malaysia.
Tim Dukungan MTFE Dubai memiliki hampir 10.000 anggota di Facebook, sementara saluran Telegram mereka memiliki lebih dari 71.000 pelanggan dari seluruh dunia.
Platform MTFE, pada awalnya diperkenalkan sebagai platform investasi yang menarik, memikat harapan individu yang tidak menaruh curiga dengan janji keuntungan tak tertandingi melalui perdagangan online valuta asing dalam metaverse.
Yang harus dilakukan hanyalah mengunduh aplikasi, membuat akun virtual, menyetor dana, masuk setiap hari selama satu jam untuk mendapatkan pengembalian bulanan cepat sebesar 30 % dan mengundang orang lain untuk mendapatkan hadiah yang lebih menguntungkan.
Antarmuka aplikasi yang ramah pengguna menyambut investor dari semua latar belakang, termasuk mereka yang tidak memiliki pendidikan formal serta latar belakang dunia keuangan.
Duta merek dan CEO ditunjuk di berbagai negara, sehingga menambah kesan legitimasi pada platform yang sesungguhnya menerapkan skema cyber Ponzi. Namun, ilusi itu tidak bisa bertahan selamanya. Broker forex yang tidak berlisensi ini akhirnya bangkrut, meninggalkan jejak kehancuran di seluruh dunia.
Kasus penipuan dan skema ponzi yang serupa, sebelumnya pernah terjadi pada sederet platform broker forex penipu seperti;
· BKYHYO
Berikut adalah wawancara dengan korban yang mengalami derita bertubi – tubi pada perkara ini, sebagaimana dikutip dari salah satu media berita internasional.
Ponsel warga Dubai Amjad Ali (nama diubah) terasa seperti bom waktu di tangannya. Setiap cincin mengiris sarafnya, serangan kemarahan yang tiada henti dari orang-orang di seluruh dunia.
Ini adalah mimpi buruk yang menjadi nyata, semua terjadi karena sebuah investasi yang gagal total – sebuah investasi yang tidak hanya mencakup uangnya tetapi juga tabungan hasil jerih payah saudara-saudaranya.
Warga Dubai ini menaruh kepercayaannya pada Metaverse Foreign Exchange (MTFE) dengan $25.000, membujuk keluarganya untuk melakukan lompatan keyakinan finansial ini. Namun MTFE tidak berhenti hanya menghilang begitu saja dengan dananya; mereka menempelkan nomor ponsel Amjad di internet sebagai kontak mereka di kantor mereka di Dubai di Deira.
Bagi Amjad Ali, itu adalah lelucon kejam yang tidak bisa dia hindari. “Setiap cincin,” katanya, suaranya berat karena frustrasi, “seperti belati yang menusuk pembuluh darahku. Saya dikepung oleh seruan kemarahan dari orang-orang di seluruh dunia. Mereka mengira saya mewakili MTFE. Ini adalah serangan gencar yang tak henti-hentinya”.
Cobaan nyata ini bukan hanya dialami Amjad saja; Ini adalah sebuah kebingungan yang berdampak pada ribuan orang seperti dia yang telah menjadi korban penipuan MTFE, baik di Uni Emirat Arab maupun negara-negara lain.
Pialang CFD dan FX Ritel Neex telah mengumumkan peluncuran CFD pada saham AS. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa perluasan ini menggarisbawahi komitmennya untuk menyediakan akses yang lancar kepada para pedagang ke pasar keuangan global melalui inovasi, keamanan dan kemudahan.
Broker forex MarketsVox yang sebelumnya bernama ForexVox, baru saja memulai unit bisnis Prop Trading dengan merek MVFunded. Platform perdagangan valas ini berada dalam pantauan intensif para regulator. Pada Januari 2025 telah dimasukkan ke dalam daftar hitam CySEC, Siprus serta sebelumnya dinyatakan sebagai entitas ilegal oleh BAPPEBTI, Indonesia.
Swissquote, platform perdagangan daring terkemuka, telah melaporkan pendapatannya pada tahun 2024 sebesar sekitar CHF 655 juta, dengan laba sebelum pajak diperkirakan akan melebihi CHF 345 juta. Perusahaan tersebut menyoroti bahwa hasil keuangannya “lebih baik dari yang diantisipasi”.
Setidaknya sudah ada 3 regulator forex berkompeten telah menerbitkan peringatan bahaya serius terhadap aktifitas beberapa platform broker online duplikasi/klon/imitasi/peniru. Terdeteksi dalam aksinya di akhir 2024 hingga awal 2025, platform penipuan tersebut telah memakan korban dikalangan trader dan investor.