Ikhtisar:Prediksi Emas hari ini akan cenderung terkoreksi, hal ini bisa di sebabkan karena harga cenderung menunggu hasil dari berita “Non Farm Payroll” nanti malam. Beberapa Investor ingin memanfaatkan moment ini karena berita tersebut merupakan berita yang cukup penting, selain itu Prediksi hasil untuk“Non Farm Payroll" tersebut cenderung Dovish.
Analisa Teknikal
Prediksi Emas hari ini akan cenderung terkoreksi, hal ini bisa di sebabkan karena harga cenderung menunggu hasil dari berita “Non Farm Payroll” nanti malam. Beberapa Investor ingin memanfaatkan moment ini karena berita tersebut merupakan berita yang cukup penting, selain itu Prediksi hasil untuk “ Non Farm Payroll” tersebut cenderung Dovish.
Hal ini karena The fed sepertinya masih cukup ragu untuk menaikan suku bunga di jelang akhir tahun ini. Secara teknikal harga cenderung terkoreksi akan tetapi terkoreksi untuk kenaikan karena pengaruh trendnya masih cenderung naik dan belum mengenai Resistance.
Analisa Fundamental
Harga emas mulai membaik setelah sempat jatuh. Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Kamis (2/11/2023) ditutup di posisi US$ 1.985,51 per troy ons. Harganya menguat 0,17%.
Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas melemah 0,02% pada hari sebelumnya. Harga emas sedikit melemah pada hari ini. Pada perdagangan Jumat (3/11/2023) pukul 06:16 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.984,49 atau melemah 0,05%.
Pengaruh harga emas menguat kemarin ditopang oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Kenaikan juga ditopang oleh melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury.
Kamis kemarin (2/11/2023), AS melaporkan klaim pengangguran naik 5.000 menjadi 217 ribu pada pekan yang berakhir pada 28 Oktober. Jumlah ini ada di atas ekspektasi pasar yakni 210.000.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun terus melandai hingga ke posisi 4,66% pada Kamis kemarin. Posisi tersebut menjadi yang terendah sejak 13 Oktober 2023 atau 13 hari perdagangan terakhir.
Imbal hasil US Treasury sempat melonjak ke 5% pada akhir Oktober yang menjadi rekor tertingginya dalam 16 tahun terakhir. Pada saat yang bersamaan, indeks dolar juga turun ke 106,14 kemarin, dari 106,88 pada hari sebelumnya.
Imbal hasil US Treasury dan indeks dolar juga turun karena pelaku pasar semakin optimis The Fed akan segera mengakhiri siklus bunga tinggi.
Hari ini, AS akan mengumumkan dua data tenaga kerja penting yakni tingkat pengangguran dan non-farm payrolls untuk Oktober 2023. Sebagai catatan, sektor tenaga kerja AS menjadi sorotan tajam pada Oktober lalu karena demo besar-besaran yang dilakukan ribuan pekerja sektor otomotif, hiburan, hingga kesehatan.
Data Tenaga Kerja AS menyebut sekitar 48.100 pekerja melakukan demo Oktober lalu. Angka tersebut menjadi rekor tertingginya sejak Februari 2004 atau 19 tahun lalu.
Pelaku pasar memperkirakan data tenaga kerja AS masih solid pada Oktober tahun ini. Tingkat pengangguran Oktober diperkirakan masih akan bertahan di 3,8% seperti di September.
Sementara itu, diperkirakan ada tambahan tenaga kerja dari sektor non-pertanian atau non-farm payrolls pada Oktober. Penambahan lapangan kerja non-farm payrolls pada September mencapai 336.000.
Data tenaga kerja AS menjadi salah satu pertimbangan utama bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan. Jika data tenaga kerja AS masih kencang maka inflasi diproyeksi masih sulit turun. The Fed pun bisa melanjutkan kebijakan hawkishnya. Hal ini bisa berdampak buruk ke emas.
Sebaiknya, jika tingkat pengangguran naik maka ada harapan The Fed mengurangi hawkishnya.
Kebijakan hawkish akan kembali membuat dolar AS melambung dan imbal hasil US Treasury AS naik. Dua faktor ini membuat emas tidak menarik karena makin sulit dibeli dan emas juga tidak menawarkan imbal hasil seperti US Treasury.
Haberkorn juga menjelaskan selain data tenaga kerja, harga emas hari ini akan ditentukan kabar dari perang Israel-Hamas. Harga emas saat ini sangat tertolong oleh risiko geopolitik. Jika perang meluas maka itu akan menguntungkan emas, tutur Haberkorn, dikutip dari Reuters.
Prediksi Gold cenderung menurun pada saat berita rilis kemarin. Terdapat 2 berita yaitu berita “PPI“ dan “Retail Sales” yang membuat pergerakan market cenderung beragam. Namun untuk keadaan sekarang pergerakan masih menunjukan penurunan sehingga masih ada peluang untuk penurunan, namun penurunan ini sepertinya bersifat sementara atau dalam jangka pendek.
Prediksi Gold untuk hari ini sepertinya sudah menunjukan tanda -tanda penguatan setelah berita rilis kemarin. Berita Rilis kemarin adalah “US Inflation” yang dimana membuat pergerakan Gold cenderung menguat dan USD cenderung melemah, sepertinya untuk tanda – tanda kenaikan sudah terlihat karena dalam beberapa hari ini ada pengaruh dari“Shutdown Government AS" yang menjadi sorotan.
Prediksi Emas hari ini akan cenderung berbalik atau reversal dari bullish ke bearsish karena kondisi sekarang ini masih mendukung untuk kenaikan jangka pendek sepertinya, lalu setelah itu akan turun sesuai dengan trend besarnya.
Prediksi Emas hari ini cenderung mengalami kenaikan dalam kondisi sekarang dan selajutnya masih berpotensi mengalami penurunan, hal ini di sebabkan karena penguatan USD masih cenderung membanyangi yang di pengaruhi meredanya konflik timur tengah dan pengaruh dari imbal hasil Obligasi AS.