Ikhtisar:EUR/USD bergerak lebih rendah selama sesi perdagangan Eropa pada hari Senin, mendekati 1,0840. Sentimen risk-off yang ada, dipicu oleh meningkatnya si
EUR/USD menunjukkan penurunan karena para pedagang mengambil sikap hati-hati seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Guindos dari ECB menyatakan bahwa pelonggaran kebijakan akan dipertimbangkan jika inflasi sejalan dengan target 2% bank sentral.
Para investor bertaruh pada spekulasi The Fed akan melonggarkan kebijakannya karena inflasi mengindikasikan penurunan.
EUR/USD bergerak lebih rendah selama sesi perdagangan Eropa pada hari Senin, mendekati 1,0840. Sentimen yang ada, dipicu oleh meningkatnya situasi geopolitik di Timur Tengah, menyebabkan para pedagang memilih Dolar AS (USD), sehingga menciptakan tekanan pada pasangan EUR/USD.
Euro (EUR) menghadapi tekanan ke bawah menyusul keputusan suku bunga European Central Bank (ECB) pada hari Kamis. ECB memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Operasi Utama di 4,50% dan Suku Bunga Fasilitas Deposit di 4,0%. Selain itu, anggota dewan pengatur ECB Klaas Knot menyatakan pada hari Minggu bahwa bank sentral memerlukan bukti perlambatan pertumbuhan upah di zona euro sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Namun, ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga ECB telah meningkat, dengan prakiraan penurunan 50 basis poin (bp) pada bulan Juni dan penurunan 140 bp pada Desember 2024. Di sisi data, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartalan untuk Zona Euro dan Jerman dijadwalkan dirilis pada hari Selasa.
Wakil Presiden European Central Bank (ECB) Luis de Guindos telah menyatakan bahwa ECB akan mempertimbangkan penurunan suku bunga ketika ada keyakinan bahwa inflasi sejalan dengan sasaran 2% bank sentral. Ia menyoroti perkembangan positif inflasi baru-baru ini dan mengindikasikan bahwa tren positif ini pada akhirnya akan tercermin dalam kebijakan moneter ECB.
Indeks Dolar AS (DXY) menjaga stabilitas di sekitar 103,50, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2-tahun dan 10-tahun lemah masing-masing di 4,33% dan 4,11%, pada saat penulisan. Para investor menaruh taruhan mereka pada spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat menerapkan pelonggaran kebijakan karena data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/ (PCE) Inti AS mengindikasikan penurunan inflasi.
Para pedagang diprakirakan akan memantau dengan cermat indikator-indikator ekonomi penting, terutama rilis Indeks Harga Perumahan AS dan angka Keyakinan Konsumen AS pada hari Selasa, untuk mendapatkan wawasan tambahan. Pengawasan ini diprakirakan akan meningkat setelah pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan datang pada hari Rabu.