Ikhtisar:Zero fee trading adalah praktik perdagangan instrumen keuangan, seperti mata uang, saham, mata uang kripto, atau aset lainnya, tanpa menimbulkan biaya komisi atau biaya transaksi apa pun. Di tengah meningkatnya peminat zero fee trading, broker ini ikut meluncurkan layanan ini. Seperti apa zero fee trading sebenarnya? Dan apa keunggulan dan kelemahan dari zero fee trading selengkapnya di artikel berikut ini.
Zero fee trading adalah praktik perdagangan instrumen keuangan, seperti mata uang, saham, mata uang kripto, atau aset lainnya, tanpa menimbulkan biaya komisi atau biaya transaksi apa pun.
Di pasar keuangan tradisional, broker biasanya mengenakan biaya atau komisi untuk melakukan perdagangan atas nama investor. Biaya ini dapat mencakup komisi per perdagangan atau persentase dari nilai perdagangan.
Platform zero fee trading juga muncul sebagai tren, khususnya di bidang perdagangan saham online dan mata uang atau mata uang kripto. Beberapa perusahaan broker dan platform trading menawarkan trading bebas komisi sebagai cara untuk menarik pelanggan dan tetap kompetitif di pasar.
Harap diperhatikan, meskipun trading itu sendiri mungkin bebas biaya, biaya lain mungkin masih terkait dengan perdagangan, seperti spread bid-ask, biaya peraturan, atau biaya lainnya. Trader harus hati-hati dan meninjau dengan baik syarat dan ketentuan platform mana pun yang mengklaim menawarkan zero fee trading untuk memahami struktur biaya penuh dan memastikan tidak ada biaya tersembunyi.
Amana Capital adalah broker yang berbasis di Dubai, baru-baru ini telah memperbarui strategi penetapan harga dengan meluncurkan layanan zero fee trading untuk semua saham yang terdaftar di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA).
Broker ini sudah menawarkan perdagangan bebas komisi untuk mata uang, saham, indeks, komoditas, emas dan bahkan mata uang kripto AS.
Amana Capital juga telah mengumumkan bahwa mereka mengikuti jejak Robinhood, yang mendisrupsi pasar broker Amerika dengan penawaran perdagangan bebas komisi.
Strategi Robinhood yang dianggap sukses ini, menyebabkan beberapa broker di AS dan global memperkenalkan model penetapan harga tanpa biaya. Beberapa pesaing amana, termasuk IC Markets, Pepperstone, eToro, Vantage dan lainnya, telah ikut meluncurkan layanan zero fee trading.
“Inisiatif kami akan memberikan lebih banyak investor dan pedagang di seluruh MENA akses ke pasar lokal dengan metode fraksionalisasi yang hemat biaya, untuk semua orang,” ucap CEO Amana Capital, Muhammad Rasoul. Ia juga menambahkan, “Kami percaya peluang MENA sangatlah besar, dan setiap orang harus dapat berpartisipasi dalam peluang pertumbuhan tersebut.”
Dalam hal investasi, negara-negara MENA memang tertinggal dibandingkan negara-negara Barat. Amana Capital menunjukkan bahwa hanya 5 persen penduduk wilayah ini yang berpartisipasi dalam pasar keuangan, dibandingkan dengan Amerika Serikat dengan angka 58% dan di Inggris sebesar 33%.
Namun, pasar di MENA relatif kecil. Seperti yang disoroti oleh Amana Capital, lebih dari 1.000 perusahaan terdaftar di MENA dengan perkiraan kapitalisasi gabungan sebesar $4 triliun.
Konsep zero fee trading ini memang telah mendapat banyak perhatian luas dari para trader. Meskipun janji zero fee trading ini memang menarik, trader dan investor harus memprioritaskan keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan ketika memilih platform trading.
Berikut adalah beberapa broker global teregulasi yang juga menawarkan layanan zero fee trading:
1. Vantage
Broker asal Australia ini merupakan salah satu broker forex yang juga menawarkan layanan zero fee trading. Untuk informasi selengkapnya bisa Anda peroleh dengan mengunjungi situs broker ini dari halaman broker WikiFX.
2. IC Markets
IC Markets adalah broker forex yang banyak digunakan para scalper, dan memberikan nol spread (dengan penambahan komisi) melalui Akun Raw Spread. IC Markets digunakan oleh sejumlah besar trader algoritmik dan menyediakan akses ke platform perdagangan pihak ketiga seperti cTrader dan MetaTrader.
3. Pepperstone
Broker ketiga yang menyediakan layanan ini adalah Pepperstone. Pepperstone termasuk broker dengan reputasi tersendiri di dunia trading online dengan memelopori zero fee trading. Dengan komitmen terhadap kepatuhan terhadap peraturan, hingga serangkaian platform perdagangan yang kuat, broker ini memberikan pilihan menarik bagi trader yang mencari lingkungan yang hemat biaya dan aman.
Munculnya zero fee trading telah mengantarkan era baru aksesibilitas dan keterjangkauan di pasar keuangan. Namun, zero fee trading juga memiliki beberapa keunggulan dan juga kelemahan sebagai berikut:
Keunggulan
1. Penghematan Biaya bagi Investor: Dengan menghilangkan biaya komisi tradisional, trader dapat melakukan transaksi tanpa dikenakan biaya tambahan, sehingga mereka dapat mempertahankan sebagian besar keuntungan mereka.
2. Demokratisasi Investasi: Investor dengan berbagai tingkat modal dapat terlibat dalam aktivitas perdagangan tanpa terhalang oleh biaya komisi yang tinggi, sehingga mendorong komunitas investor yang lebih inklusif dan beragam.
3. Mendorong Perdagangan Aktif: Dengan dihilangkannya hambatan komisi, trader dan investor akan merasa lebih terdorong untuk secara aktif mengelola portofolionya.
Kelemahan
1. Potensi Biaya Tersembunyi: Beberapa platform tanpa biaya mungkin mengkompensasi tidak adanya komisi dengan menerapkan spread bid-ask yang lebih luas, yang mengakibatkan peningkatan biaya trading.
2. Terbatasnya Sumber Daya Penelitian dan Pendidikan: Beberapa platform zero fee trading memangkas biaya dengan menyediakan sumber daya penelitian dan pendidikan yang terbatas bagi investor.
3. Kekhawatiran Kualitas Pasar: Meningkatnya volume aktivitas trading yang didorong oleh struktur tanpa biaya dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap kualitas pasar.
Zero fee trading tidak dapat disangkal telah mengubah lanskap pasar keuangan, menawarkan keuntungan dan potensi kerugian. Investor harus hati-hati mempertimbangkan preferensi trading masing-masing, struktur biaya berbagai platform, dan pengalaman trading secara keseluruhan.
Artikel ini membahas tentang kasus kerugian yang dialami oleh 15 investor Indonesia yang berinvestasi melalui broker TD Ameritrade, dengan total kerugian mencapai 8 miliar rupiah. Seperti apa kronologisnya dan penanganan dari kasus ini? Selengkapnya silakan dibaca disini
Keluhan terhadap broker forex OnEquity LLC (ONEQ Global Ltd) bermunculan menjelang akhir 2024. Di bulan Agustus, pengguna asal Hong Kong terkena trik biaya terselubung. Pada September, giliran trader Indonesia yang menjadi korban dengan modus penyalahgunaan lindung nilai.
FXGT.com memperkenalkan solusi trading seluler dan web baru yang memudahkan akses pasar global. Dengan dirilisnya trading tools termutakhir ini, mereka bersaing ketat dengan XM dan juga Exness. Temukan apa saja fitur canggih dan fleksibilitas tinggi untuk pengalaman trading yang lebih efisien dan aman yang mereka tawarkan berikut ini.
Daftar Berbahaya Regulator atau Warning List Regulator adalah daftar yang dirilis oleh otoritas keuangan suatu negara yang berisi entitas atau perusahaan, termasuk broker, yang dianggap beroperasi tanpa lisensi resmi atau secara ilegal. Kini, Instaforex yang merupakan salah satu broker yang juga banyak digunakan di Indonesia, masuk daftar broker berbahaya! Simak berita selengkapnya disini