Ikhtisar:EUR/USD melemah setelah dua hari kenaikan, yang dapat dikaitkan dengan optimisme pasar meskipun data Penjualan Ritel mengecewakan dari Amerika Serikat
EUR/USD melemah karena Dolar AS membaik di tengah optimisme pasar.
IHP dan Indeks Sentimen Konsumen AS akan dirilis pada hari Jumat.
Penjualan Ritel AS (MoM) turun 0,8% di bulan Januari dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 0,1%.
Pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan menunjukkan tekanan upah setelah data PDB yang stabil.
EUR/USD melemah setelah dua hari kenaikan, yang dapat dikaitkan dengan optimisme pasar meskipun data Penjualan Ritel mengecewakan dari Amerika Serikat (AS). Namun, pasar menunjukkan optimisme terhadap Dolar AS (USD) menjelang data Indeks Harga Produsen (IHP) AS dan Indeks Sentimen Konsumen Michigan yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasangan EUR/USD melemah mendekati 1,0760 selama sesi Asia hari Jumat. Imbal hasil AS yang membaik mendukung ke atas Greenback terhadap Euro (EUR).
Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di tengah bias pasar bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan menghindari penurunan suku bunga di bulan Maret dan Mei. FedWatch Tool menunjukkan kemungkinan 53% penurunan suku bunga sebesar 25 bp di bulan Mei. Dolar AS menghadapi tantangan setelah data Penjualan Ritel AS yang lebih lemah. Namun, berkurangnya Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mungkin telah memberi dukungan untuk menahan USD.
Penjualan Ritel AS turun 0,8% Bulan ke Bulan di bulan Januari. Pasar memprakirakan penurunan sebesar 0,1% dibandingkan kenaikan sebelumnya sebesar 0,4%. Sementara Grup Kontrol Penjualan Ritel turun 0,4% di bulan Januari, berayun dari kenaikan sebelumnya sebesar 0,6%. Namun, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS melaporkan 212.000 klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 9 Januari, bertentangan dengan ekspektasi pasar yang tetap konsisten di angka 220.000.
Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael W. Bostic, memprakirakan adanya perbaikan dalam menekan inflasi namun hal ini bisa saja tidak mulus. Bostic menyebutkan bahwa jika inflasi menurun lebih cepat, hal ini dapat menilai kembali sikapnya terhadap prospek suku bunga.
Di sisi lain, data Produk Domestik Bruto (PDB) Zona Euro terbaru untuk kuartal keempat tidak menunjukkan perubahan. Meskipun demikian, pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan mengindikasikan tekanan upah yang kuat.
Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), berkomentar bahwa data terbaru mengindikasikan berlanjutnya aktivitas ekonomi yang lemah dalam waktu dekat. Lagarde menekankan pentingnya menanamkan kepercayaan diri untuk mencapai target inflasi 2% ECB sembari mengakui tren disinflasi yang terus berlanjut.