Ikhtisar:Harga emas bergerak sedikit lebih rendah pada hari Selasa setelah menghentikan kenaikan beruntun selama tiga hari, beringsut lebih rendah mendekati $2.018 per troy ons selama jam perdagangan Asia. Harga logam mulia ini menghadapi tantangan karena penguatan Dolar AS (USD), yang dapat dikaitkan dengan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi. Pergerakan naik pada imbal hasil obligasi ini telah menekan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas.
Harga emas melemah karena Dolar AS membaik pada hari Selasa.
Peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS dapat berdampak pada aset tanpa imbal hasil seperti Emas.
Investor menunggu notulen FOMC untuk mendapatkan perspektif the Fed tentang lintasan suku bunga.
Harga emas bergerak sedikit lebih rendah pada hari Selasa setelah menghentikan kenaikan beruntun selama tiga hari, beringsut lebih rendah mendekati $2.018 per troy ons selama jam perdagangan Asia. Harga logam mulia ini menghadapi tantangan karena penguatan Dolar AS (USD), yang dapat dikaitkan dengan imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi. Pergerakan naik pada imbal hasil obligasi ini telah menekan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Emas.
Selain itu, para pelaku pasar menanti rilis notulen rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan pada hari Rabu. Rilis ini dapat memberi wawasan tentang perspektif Federal Reserve mengenai arah suku bunga di masa depan.
Namun, ANZ memprakirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memulai siklus penurunan suku bunga mulai Juli 2024. Menurut CME FedWatch Tool, terdapat 53% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed AS pada pertemuan bulan Juni.
Pernyataan dovish baru-baru ini dari pejabat The Fed yang menyarankan penurunan suku bunga pada tahun 2024 melemahkan Dolar AS pada hari Senin. Presiden Federal Reserve San Francisco Mary C. Daly menyebutkan bahwa tiga kali penurunan suku bunga adalah dasar yang masuk akal untuk tahun 2024. Selain itu, Presiden Federal Reserve (The Fed) St Louis, James Bullard menyarankan Federal Reserve untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Maret.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, mengakhiri penurunan beruntun selama empat hari. DXY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 104,40, dengan imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing sebesar 4,65% dan 4,30% saat ini.