Ikhtisar:Harga Emas (XAU/USD) menemukan minat beli yang kuat di awal sesi New York Rabu ini meskipun para pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) tidak tertarik untuk menurunkan suku bunga kapan pun pada semester pertama 2024.
Harga emas rebound dengan tajam meskipun para pengambil kebijakan The Fed mempertahankan narasi hawkish.
Dolar AS tetap kuat karena ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga The Fed lebih awal berkurang.
Para investor menunggu data inflasi PCE inti AS untuk mendapatkan petunjuk baru.
Harga Emas (XAU/USD) menemukan minat beli yang kuat di awal sesi New York Rabu ini meskipun para pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) tidak tertarik untuk menurunkan suku bunga kapan pun pada semester pertama 2024. Suku bunga yang lebih tinggi berdampak negatif terhadap Emas yang tidak memberikan imbal hasil karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam mulia
Untuk mendapatkan petunjuk baru terkait waktu penurunan suku bunga, para investor akan fokus pada data indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan Januari, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis. Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga akan terpangkas jika data inflasi yang mendasari ternyata lebih tinggi dari ekspektasi. Hasil seperti itu dapat memicu pergerakan turun pada harga Emas.
Di sisi geopolitik, ketegangan antara Israel dan Hamas meningkat karena kedua negara meremehkan harapan gencatan senjata. Sementara itu, Hamas yang didukung Palestina mengatakan pihaknya menembakkan sejumlah roket ke arah Israel utara.
Data Pesanan Barang Tahan Lama AS yang suram untuk bulan Januari yang dirilis pada hari Selasa gagal menjadi katalis kenaikan harga Emas. Pesanan baru untuk Barang Tahan Lama turun 6,1%, sementara investor memproyeksikan penurunan sebesar 4,5%. Lemahnya permintaan barang tahan lama mengindikasikan prospek yang buruk untuk belanja konsumen.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Bangkit Kembali Sementara Dolar AS Tetap Kuat
Harga Emas rebound di atas $2.030 karena meningkatnya ketegangan geopolitik.
Data inflasi yang mendasari akan memberikan isyarat tentang kapan Federal Reserve dapat mempertimbangkan pergeseran dalam sikap kebijakan moneternya.
Ekspektasi untuk indeks harga PCE inti tumbuh 0,4% pada basis bulan ke bulan di bulan Januari dibandingkan dengan kenaikan 0,2% di bulan Desember. Secara tahunan, data inflasi yang mendasari diperkirakan melambat menjadi 2,8% dari 2,9% di bulan Desember.
Tekanan harga yang kuat akan memungkinkan para pengambil kebijakan The Fed untuk berargumen untuk mempertahankan suku bunga yang ketat pada paruh pertama tahun 2024.
Sebagian besar pengambil kebijakan The Fed ingin melihat lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi bahwa inflasi akan kembali secara berkelanjutan ke target 2% sebelum menurunkan suku bunga.
Saat ini, ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga sangat selaras dengan para pengambil kebijakan The Fed yang melihat tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga.
Perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa suku bunga tidak akan berubah pada kisaran 5,25%-5,50% pada pertemuan kebijakan bulan Maret dan Mei. Untuk pertemuan bulan Juni, para pedagang melihat peluang 50% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
Pada hari Selasa, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman juga mendukung untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil karena penurunan suku bunga lebih awal dapat menghambat kemajuan penurunan inflasi menuju 2% atau meningkatkan kembali tekanan harga.
Michelle Bowman menambahkan bahwa angka inflasi yang kuat di bulan Januari dan pasar tenaga kerja yang ketat menunjukkan perlambatan kemajuan dalam penurunan inflasi menjadi 2%.
Sementara itu, Dolar AS akan dipandu oleh estimasi kedua Produk Domestik Bruto (PDB) Kuartal 4, yang akan dipublikasikan pada pukul 13:30 GMT/20:30 WIB pada hari Rabu.
PDB tahunan Kuartal 4 diprakirakan tidak akan berubah pada 3,3%.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melonjak di atas 104,00 karena ketidakpastian data ekonomi AS telah meningkatkan daya tarik aset-aset .
Analisis Teknis: Harga Emas Bertujuan Merebut Kembali $2.040
Harga Emas naik menuju batas pola Segitiga Simetris yang miring ke bawah, yang diplot dari tertinggi 28 Desember di $2,088. Batas kemiringan ke atas dari pola grafik ditempatkan dari level terendah 13 Desember di $1.973.
Segitiga ini dapat menembus ke salah satu arah. Namun, peluangnya sedikit mendukung pergerakan ke arah tren sebelum pembentukan segitiga – dalam hal ini, naik. Penembusan yang menentukan di atas atau di bawah garis batas segitiga akan mengindikasikan penembusan sedang berlangsung.
Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi di area 40,00-60,00, yang mengindikasikan keraguan di antara para investor.
FP Markets
HFM
OANDA
GO MARKETS
FxPro
IC Markets Global
FP Markets
HFM
OANDA
GO MARKETS
FxPro
IC Markets Global
FP Markets
HFM
OANDA
GO MARKETS
FxPro
IC Markets Global
FP Markets
HFM
OANDA
GO MARKETS
FxPro
IC Markets Global