Ikhtisar:Harga Emas (XAU/USD) tetap kuat di dekat $2.135,00 pada akhir sesi Eropa Rabu ini setelah ADP Research Institute Amerika Serikat melaporkan data payrolls swasta yang lebih rendah pada bulan Februari dibandingkan ekspektasi pasar.
Harga Emas melanjutkan tren naiknya menjelang kesaksian Ketua The Fed Powell.
Daya tarik Dolar AS melemah karena angka IMP bulan Februari menimbulkan keraguan atas prospek ekonomi AS yang kuat.
ADP AS menunjukkan bahwa payrolls swasta 140 ribu di Februari dibandingkan ekspektasi 150 ribu.
Harga Emas (XAU/USD) tetap kuat di dekat $2.135,00 pada akhir sesi Eropa Rabu ini setelah ADP Research Institute Amerika Serikat melaporkan data swasta yang lebih rendah pada bulan Februari dibandingkan ekspektasi pasar. Perusahaan-perusahaan swasta AS merekrut 140 ribu pencari kerja, lebih rendah dari prakiraan 150 ribu, namun lebih tinggi dari revisi 111 ribu pada bulan Januari. Logam mulia ini diprakirakan akan tetap absen karena para investor menunggu kesaksian Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di hadapan Kongres, yang dimulai sekitar pukul 15:00 GMT/22:00 WIB.
Para investor memprakirakan bahwa Jerome Powell akan mendukung untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,50% hingga ia mendapatkan bukti bahwa inflasi akan kembali ke tingkat yang diinginkan sebesar 2%. Aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas, akan menghadapi arus keluar ketika The Fed mendukung sikap suku bunga yang untuk waktu yang lama.
Para pelaku pasar juga akan fokus pada data Perubahan Ketenagakerjaan ADP dan Lowongan Kerja JOLTS Amerika Serikat untuk bulan Februari dan Januari, yang akan memberikan lebih banyak wawasan terkait permintaan tenaga kerja.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Menunjukkan Kekuatan Setelah Payrolls Swasta AS Meleset dari Ekspektasi
Harga Emas menunjukkan pijakan yang kuat menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Kongres. Para investor akan dengan cermat mencermati panduan Jerome Powell terkait inflasi, pasar tenaga kerja, dan suku bunga.
Meskipun para pelaku pasar ingin mengetahui tentang kerangka waktu dan tingkat penurunan suku bunga tahun ini, Powell kemungkinan akan enggan memberikan informasi mendalam tentang penurunan suku bunga. Para pembuat kebijakan The Fed cenderung tidak akan fokus pada normalisasi kebijakan sebelum mendapatkan keyakinan bahwa inflasi akan turun ke target 2%. The Fed ingin melihat inflasi menurun selama berbulan-bulan sebagai bukti sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Jerome Powell diprakirakan akan mempertahankan retorika karena perkembangan tekanan harga yang melambat menuju target 2% berjalan lambat dan kondisi pasar tenaga kerja cukup tangguh.
Panduan Powell akan berdampak pada ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni. Berdasarkan perangkat CME Fedwatch, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) untuk pertemuan kebijakan bulan Juni telah meningkat menjadi 58% dari 53% pada hari Selasa.
Selain testimoni Powell, pelaku pasar akan berfokus pada data Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS untuk bulan Februari dan Lowongan Kerja JOLTS untuk bulan Januari, yang masing-masing akan dirilis pada pukul 13:15 GMT/20:15 WIB dan 15:00 GMT/22:00 WIB. Para pengusaha swasta AS diprakirakan telah mempekerjakan 150 ribu pelamar kerja dibandingkan pembacaan sebelumnya 107 ribu dan telah membukukan 8,9 juta lowongan kerja baru pada bulan Januari dibandingkan 9,027 juta pada bulan Desember.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, melanjutkan pelemahannya untuk sesi perdagangan keempat pada hari Rabu. Indeks USD berada di dekat level terendah mingguan di sekitar 103,60 karena lemahnya IMP Manufaktur dan Jasa ISM untuk bulan Februari menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Analisis Teknis: Harga Emas Tampak Kuat di Atas $2.130
Harga emas mendekati tertinggi sepanjang masa di dekat $2.145. Logam kuning diperdagangkan dalam kisaran perdagangan hari Selasa. Daya tarik jangka pendek untuk Emas tetap karena telah menghasilkan penembusan pola yang terbentuk pada kerangka waktu harian. Penembusan pola grafik tersebut menunjukkan ekspansi volatilitas, yang mengarah pada pergerakan yang lebih luas pada sisi atas dan volume yang besar.
Relative Strength Index (RSI) periode 14 bertahan di atas 60,00, mengindikasikan momentum ke depan. RSI (14) tidak menunjukkan sinyal divergensi namun telah mencapai wilayah jenuh beli ().