Ikhtisar:Pada perdagangan di sesi Asia, pagi ini USD/IDR anjlok ke 15.653 setelah ditutup di 15.708 kemarin.
Rupiah menguat ke 15.653, setelah Dolar AS tertekan karena The Fed mempertahankan suku bunganya dan Powell menyampaikan beberapa komentar dovish.
The Fed mempertahankan suku bunga pada bulan Maret pada kisaran 5,25%-5,5%, pembaruan Dot Plot mengisyaratkan tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, sama seperti sebelumnya.
Secara teknis, USD/IDR berpeluang turun lebih jauh ke 15.630 dan selanjutnya ke 15.611.
Pada perdagangan di sesi Asia, pagi ini USD/IDR anjlok ke 15.653 setelah ditutup di 15.708 kemarin. Pasangan mata uang ini sedang melakukan koreksi setelah dibuka di 15.648. Penguatan Rupiah Indonesia (IDR) didorong oleh keputusan BI untuk mempertahankan suku bunganya, serta pelemahan Dolar AS, setelah The Fed mengumumkan suku bunganya semalam yang disusul dengan sejumlah komentar dari Ketua The Fed Powell dini hari tadi.
Kemarin (20/03/2024), Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap menahan suku bunganya di 6,00% untuk bulan Maret. Suku Bunga sebesar 5,25% dan suku bunga sebesar 6,75%. Bank Indonesia tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah serta langkah dan untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran bank di kisaran 2,5±1% pada 2024. Keputusan BI tersebut masih akan memengaruhi pergerakan USD/IDR hari ini dan mendukung Rupiah.
The Fed tidak membuat perubahan kebijakan moneternya pada pertemuan bulan Maret, sesuai dengan prakiraan yang diharapkan secara luas, dengan mempertahankan pada kisaran 5,25%-5,5%. Proyeksi suku bunga yang diperbarui masih mengisyaratkan tiga kali penurunan suku bunga tahun ini, tetapi dot plot untuk tahun 2025, 2026, dan jangka panjang direvisi sedikit lebih tinggi. Para pejabat The Fed memprakirakan pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024, sama dengan pemangkasan pada bulan Desember.
Indeks Dolar AS (DXY) meluncur ke 103,20 pada pagi ini di awal perdagangan sesi Asia setelah komentar-komentar dari Ketua The Fed Powell dalam konferensi pers-nya menyusul pengumuman suku bunga The Fed. Ia menyampaikan bahwa risiko lebih seimbang sehingga kekhawatiran terhadap inflasi tidak sekuat dulu. The Fed bertujuan adalah untuk menurunkan inflasi \“seiring berjalannya waktu\”, data inflasi baru-baru ini yang lebih tinggi dari prakiraan tidak mengubah gambaran secara keseluruhan. The Fed akan mengurangi program Pengetatan Kuantitatif (QT) dalam waktu dekat, kemudian melanjutkan dengan mengatakan, bahwa pasar tenaga kerja yang kuat, dengan sendirinya, bukanlah alasan untuk mengkhawatirkan inflasi.
Tidak ada data dari Indonesia yang dirilis hari ini. Selanjutnya pada malam hari ini di sesi perdagangan AS, fokus akan beralih ke beberapa rilis data Amerika Serikat. Para pedagang akan memantau data Klaim Pengangguran Awal mingguan, Indeks Manufaktur The Fed Philadelphia dan IMP Manufaktur dan Jasa S&P Global. Selain itu, Indeks Utama CB () juga akan dirilis diikuti oleh Penjualan Rumah bekas () dan pidato The Fed M. Barr.
Analisis Teknis USD/IDR: Harga Bisa Terseret Turun ke 15.630, Lalu 15.611
Pada grafik harian USD/IDR terlihat dibuka di 15.648 yang berada bawah level Fibonacci retracement 38,2% di 15.666. Harga tampak sedang terkoreksi naik dan menguji level Fibonacci tersebut.
Penurunan lebih lanjut akan menyeret harga menuju level horizontal di 15.630 dan Fibonacci retracement 50% di 15.611.
Sementara pada sisi atas, harga harus melampaui level Fibonacci retracement 38,2% di 15.666 dan level horizontal di 15.690 sebelum ke Fibonacci retracement 23,6% di 15.734 dan tertinggi kemarin di 15.739.
Grafik Harian USD/IDR