Ikhtisar:Pasangan USD/IDR bergerak sideways sejak hari Kamis pekan lalu setelah menyentuh tertinggi hari Rabu di 16.374.
USD/IDR masih bergerak sideways, menunggu data makro AS untuk pergerakan lebih lanjut.
Bank Indonesia stabilitas rupiah tetap terjaga dengan melakukan intervensi.
Pelemahan Dolar AS akan terbatas karena berkurangnya harapan akan pemangkasan suku bunga The Fed.
Pasangan USD/IDR bergerak sejak hari Kamis pekan lalu setelah menyentuh tertinggi hari Rabu di 16.374. Pasangan mata uang tersebut sekarang bergerak di atas level support psikologis 16.200 di 16.218.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap enam mata uang utama bergerak di sekitar 106,05 pagi ini.
Gubernur Bank Indonesia (BO) Perry Warjiyo pada hari Jumat lalu mengatakan bahwa Bank Indonesia terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan melakukan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan.
Gubernur BI itu juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar negara berkembang yang kuat dalam menghadapi dampak global akibat ketidakpastian penurunan suku bunga The Fed dan masalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Pemerintah Iran tidak terlalu menanggapi rumor mengenai serangan pesawat tak berawak oleh Israel, menurut laporan Reuters. Ketegangan telah mereda di Timur tengah, setelah Iran mengisyaratkan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk membalas serangan rudal skala terbatas Israel pada hari Jumat lalu. Hal ini menekan Dolar AS (USD) dan mengangkat Rupiah (IDR).
Namun penurunan Dolar AS bisa terbatas, karena Federal Reserve (The Fed) masih belum menentukan pemangkasan suku bunganya. Hal ini didukung oleh komentar dari Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic yang mengemukakan bahwa mereka akan menahan diri untuk memangkas suku bunga hingga akhir tahun.
Para pedagang akan memantau PDB Kuartal 1 pada hari Kamis dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada hari Jumat untuk mendapatkan petunjuk arah perdagangan pekan ini.