Likuiditas Mengalami Pengetatan Bertahap, Namun Respons Pasar Tetap Lemah

Dari neraca Federal Reserve, tren pengetatan likuiditas pasar secara bertahap sudah terbentuk. Cadangan bank telah turun selama tiga minggu berturut-turut, menandakan kondisi likuiditas yang longgar mulai menyempit. Namun, respons pasar relatif tumpul: baik emas maupun indeks saham masih bertahan di level tinggi. Dari sudut pandang kami, harga saat ini sudah menjauh dari nilai fundamental. Strategi terbaik adalah lebih baik “mengurangi kerugian” ketimbang “mengejar keuntungan”.

Data neraca pekan ini menunjukkan cadangan bank turun menjadi USD 3,18 triliun, menyusut USD 61,3 miliar pekan ini, setelah sebelumnya berkurang USD 92,3 miliar dan USD 17,9 miliar. Sementara itu, saldo Treasury General Account (TGA) naik menjadi USD 661,9 miliar, mencerminkan penerbitan obligasi besar-besaran oleh Departemen Keuangan AS untuk menambah likuiditas fiskal.

(Gambar 1. Neraca Federal Reserve; Sumber: FED)

Seiring penyempitan likuiditas, volatilitas pasar berpotensi meningkat. Cadangan bank adalah fondasi likuiditas pasar—semakin besar cadangan, semakin stabil pasar uang. Inilah alasan kami bersikap konservatif dalam tempo perdagangan saat ini.

Selain itu, perkembangan pasar tenaga kerja juga perlu diperhatikan. Dengan adanya perkembangan AI, fenomena berkurangnya pekerjaan entry-level kini menjadi masalah struktural. Banyak pekerjaan perlahan menghilang, sehingga penurunan suku bunga tidak akan mampu mengurangi masalah pengangguran jangka panjang.

Data ADP (Nonfarm Employment versi swasta) bulan Agustus mencatat penambahan 54.000 tenaga kerja. Kepala Ekonom ADP menekankan bahwa momentum kuat di awal tahun ini kini terguncang oleh ketidakpastian. Faktor-faktor seperti kekurangan tenaga kerja, kekhawatiran konsumen, serta disrupsi AI menjadi penyebab utama melambatnya perekrutan.

(Gambar 2. Data ADP Employment Agustus; Sumber: ADP Report)

Dengan pengangguran jangka panjang sulit diatasi, lonjakan pengangguran jangka pendek justru dapat memperburuk kondisi tenaga kerja secara keseluruhan. Data terbaru menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran mencapai 237.000, sedangkan klaim lanjutan naik ke 1,94 juta. Rata-rata klaim awal empat minggu terakhir juga meningkat selama tiga pekan berturut-turut, menandakan tren memburuk.

(Gambar 3. Klaim Pengangguran Awal & Lanjutan; Sumber: M Square)

Karena klaim pengangguran dirilis mingguan, indikator ini mampu lebih dekat mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja. Jika angka klaim terus menanjak, dampaknya langsung terasa pada pola konsumsi masyarakat. Sesuai analisis sebelumnya, produk dengan permintaan elastis tinggi akan terdampak karena menurunnya pendapatan yang dapat dibelanjakan.

Di sisi lain, sentimen pasar saat ini digerakkan oleh isu musiman seperti event AI Fall Launch, peluncuran ponsel Huawei, dan Google Pixel. Namun, kami memandang prospek pasar elektronik konsumen tidak sekuat hype-nya. Justru, optimisme berlebihan di pasar keuangan membuat kami melihat potensi risiko semakin besar.

Analisis Teknis Emas

Secara teknikal, emas kemarin sempat mengalami overbought pada grafik harian lalu berbalik turun, menyentuh 3511 sebelum rebound. Level ini bertepatan dengan support 5MA harian. Candlestick harian ditutup dengan pola hanging man (bearish dengan ekor bawah panjang).

Hari ini, level resistensi penting berada di 3552/3562. Jika gagal menembus, tren penurunan kemungkinan berlanjut. Dengan terbentuknya pola pembalikan bearish, trader dapat mempertimbangkan short position jangka pendek dengan stop loss di atas 3580.

• Support: 3544 / 3526

• Resistance: 3552 / 3562 / 3578

⚠️ Pernyataan Risiko: Pandangan, analisis, riset, harga, atau data lain dalam artikel ini hanya merupakan komentar pasar secara umum dan tidak mewakili posisi resmi platform. Setiap pembaca wajib menanggung risikonya sendiri. Harap bertransaksi dengan bijak.